Bisnis.com, PADANG—Industri perhotelan di Kota Padang, Sumatra Barat bakal mendapatkan pasokan 1.000 kamar tahun ini dari beroperasinya sembilan hotel baru dan sejumlah homestay guna mendukung pengembangan pariwisata daerah itu.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Padang Didi Aryadi mengatakan ketersediaan jumlah kamar hotel untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang datang ke daerah itu cukup memadai tahun ini.
“Ada sembilan hotel baru yang segera beroperasi, dan sejumlah homestay. Kalau ditotal bisa mencapai tambahan 1.000 kamar,” katanya, Selasa (12/1/2016).
Dia menyebutkan ketersediaan kamar itu cukup untuk menampung wisatawan yang datang ke Padang dan Sumatra Barat.
Apalagi, di Kota Padang sudah berdiri sekitar 30 hotel berbintang, sejumlah hotel melati dan penginapan dengan ketersedian kamar melebihi 4.000 unit.
Didi mengatakan potensi investasi sektor perhotelan di daerah itu masih terbuka lebar, mengingat keseriusan pemerintah mengembangkan sektor pariwisata dan mendorong pengembangan industri meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di daerah itu.
Menurutnya, okupansi atau tingkat keterisian hotel masih stabil di kisaran 80% hingga 90%, sehingga masih potensial untuk dikembangkan.
Adapun, tahun ini sedikitnya sembilan hotel berbintang tengah dibangun dan bakal beroperasi di daerah itu. Group Aston misalnya, membangun tiga hotel dengan brand Prominade Aston Condotel, The Fave Hotel, dan Harper Hotel.
Selain itu, kelompok CT Corp juga menginvestasikan uangnya untuk membangun Trans Hotel di daerah itu. Kemudian Grup Lippo yang membangun Aryaduta Hotel. Kemudian hotel lain yang ikut investasi adalah Amaris, Whizt Hotel, Perwata Hotel, dan Padang Green City.