Bisnis.com, JAKARTA -- Aktivitas Gunungapi Soputan yang berada di perbatasan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Minahasa Tenggara di Provinsi Sulawesi Utara terus meningkat. Terhitung mulai tanggal 4 Januari 2016 pukul 18.00 WITA, status Gunungapi Soputan dinaikkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
"Masyarakat atau pengunjung dilarang beraktivitas di dalam radius 4 km dan sektoral 6,5 km ke arah Barat Daya-Barat-Barat Laut dari puncak Gunung Soputan," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam keterangannya, Senin (4/1/2016).
Dia menjelaskan, pada pukul 20.53 WITA, Gunung Soputan meletus dengan asap kelabu tebal setinggi 2.000 meter condong ke Tenggara. Terlihat lava pijar menuruni lereng gunung bagian timur dan suara gemuruh dari arah puncak gunung.
Kendati demikian, masyarakat dinilai belum perlu mengungsi karena lokasi pemukiman masih jauh di luar dari radius yang dilarang.
Adapun BPBD Minahasa Tenggara masih melakukan koordinasi terkait dengan antisipasi yang harus dilakukan serta melakukan pemantauan daerah yang hujan abu vulkanik. Hujan abu tipis terjadi di beberapa daerah seperti di Langowan di Minahasa.
Dengan naiknya status Gunung Soputan menjadi siaga, maka dari 127 gunung api aktif di Indonesia ada 1 status awas yaitu Gunung Sinabung, 4 status siaga (Gunung Soputan, Bromo, Karangetang, Lokon), dan 15 status Waspada.
Sementara itu, aktivitas erupsi Gunung Bromo terus mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Tremor erupsi menerus dengan amplitudo dominan 5 mm. Kondisi ini hampir sama pada saat pertama meletus 4 Desember 2015. Tampak asap kelabu sedang-tebal, tekanan sedang-kuat, tinggi asap berkisar 1.500 meter dari puncak ke Utara.
"Belum perlu ada pengungsian. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km," tambah Sutopo.