Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenristekdikti Akan Benahi Mutu Pendidikan Dokter

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan terus membina sejumlah Perguruan Tinggi (PT) yang sedang bermasalah. Direktur Jenderal Kelembagaan dan Pendidikan Tinggi (Dikti), Kemenristekdikti, Patdono Suwignjo juga menargetkan akan membina Program Studi (Prodi) Kedokteran.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Kabar24.com, JAKARTA -- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan terus membina sejumlah Perguruan Tinggi (PT) yang sedang bermasalah. Direktur Jenderal Kelembagaan dan Pendidikan Tinggi (Dikti), Kemenristekdikti, Patdono Suwignjo juga menargetkan akan membina Program Studi (Prodi) Kedokteran.

“Di tahun 2016, kita akan melakukan pembinaan terhadap Prodi Kedokteran,” kata Patdono di Kantor Pendidikan Tinggi, Jakarta, Selasa (29/12/2015).

Patdono mengatakan, alasan pembinaan prodi kedokteran lantaran prodi tersebut memberikan risiko langsung kepada masyarakat. Sehingga, lulusan prodi kedokteran wajib memiliki kualifikasi dan mutu yang bagus.

Menurut Patdono, rencana pembinaan ini akan dibicarakan secara detil terlebih dahulu dengan pihak-pihak yang berurusan dengan kedokteran. Salah satunya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Dikti dan sebagainya.

Saat ini, tutur Patdono, banyak prodi kedokteran masih berakreditasi C, yakni 40% dari sekira 79 prodi.

"Kalau bidang kedokteran sampai salah suntik atau penanganan kan bisa fatal, menyebabkan kematian. Makanya harus benar-benar diperhatikan," imbuhnya.

Patdono menyampaikan, pembinaan prodi kedokteran tak lain bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi yang masih menjadi prioritas utama Kemristekdikti. Sedangkan untuk metodenya, tutur dia, masih akan dirapatkan kembali.

"Dosen juga penting. Dulu dari STIKES dan Akbid ada 39 ribu dosen yang belum S-2. Nah ini yang akan menjadi pekerjaan rumah Kemristekdikti ke depan karena itu merupakan komponen penting," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper