Bisnis.com, MEDAN-- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara menyiapkan total 15.352 orang petugas untuk melakukan Sensus Ekonomi 2016. Adapun, sensus pada tahun depan tersebut mendata seluruh pelaku usaha baik pemerintah maupun swasta, rumah tangga hingga lembaga nonprofit yang ada di Indonesia.
Kepala BPS Sumut Wien Kusdiatmono menyebutkan, Sensus Ekonomi 2016 bertujuan untuk mendapatkan kondisi dan struktur perekonomian Sumut di lapangan. Nantinya, hasil sensus ini dapat dimanfaatkan, salah satunya untuk menunjang pengambilan kebijakan pemerintah dan strategi bisnis perusahaan.
"Sensus kali ini sangat penting sebagai landasan perencanaan dan untuk menentukan target. Bagi pemerintah, bis amenjadi landasan kebijakan, dan untuk para pengusaha bisa menjadi dasar penentuan pasar, ekspansi, hingga pesaing. Pemetaan ini juga penting, karena Indonesia sedang diincar sebagai pasar," kata Wien di sela-sela Sosialisasi Sensus Ekonomi 2016, Selasa (15/12/2016).
Lebih lanjut, Wien meminta kepada para responden, terutama pengusaha agar memberikan data yang lengkap dan jujur kepada para petugas. Dia memastikan, data yang dikumpulkan petugas tidak akan bocor kepada pihak lain. Seluruh petugas, sebutnya juga sudah mendapatkan pelatihan khusus.
"Kalau mendapat data sampah, maka outputnya juga sampah. Kami tidak ingin seperti itu. Oleh karena itu, kami ingin semua asosiasi usaha di Sumut memberikan data yang sebenar-benarnya. Semua sifatnya rahasia. Kalau bocor, BPS bisa dituntut. Tapi kami sudah membekali petugas agar taat asas. Petugas juga tidak memungut bayaran dari responden. Kalau ada yang macam-macam, silahkan laporkan kepada kami, karena kami sudah bekerja sama dengan Polda Sumut," tambah Wien.
Dia merinci, Sensus Ekonomi 2016 akan mendata pelaku usaha di 19 sektor di antaranta pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, konstruksi, pengangkutan dan pergudangan, real estate, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Responden termasuk perusahaan di antaranya restoran, supermarket, hotel, bank dan lainnya. Pemerintah yakni sekolah, rumah sakit dan panti sosial. Rumah tangga meliputi UMKM dan usaha online, serta lembaga nonprofit yakni tempat ibadah, ormas, organisasi politik, dan sebagainya.
Wien menjelaskan, beberapa pertanyaan yang termasuk dalam kuesioner yakni nama, alamat, dan profil perusahaan, jumlah tenaga kerja, nilai pengeluaran, pendapatan, permodalan, hingga kendala dan prospek usaha.
"Beberapa hasil yang akan diperoleh dari sensus ini yakni pemetaan potensi ekonomi wilayah, bisa menjadi standar acuan indikator perekonomian, pembangunan dan pembaruan basis data terpadu hingga prospek bisnis dan perencanaan investasi di Indonesia," pungkas Wien.
