Kabar24.com, MANADO--Pelaksanaan Senior Officials’ Meeting (SOM) Coral Triangle Initiative on Coral Reef, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) ke-11 menghasilkan beberapa keputusan aksi penting pada tahun depan.
Adapun, keputusan penting tersebut antara lain rencana masuknya Brunei Darussalam ke dalam keanggotaan CTI-CFF, rekrutmen Deputy Executive Director, dan pelaksanaan Ministerial Meeting 2016 di Port Moresby, Papua New Guinea (PNG).
SOM-11 menjadi penting karena memiliki agenda persidangan yang kontekstual dengan perkembangan isu global dan regional dan rencana kolektif organisasi dalam menghadapi isu-isu seputar kelestarian terumbu karang, sumberdaya perikanan, dan keamanan pangan.
“SOM-11 adalah momentum positif bagi negara anggota untuk melakukan evaluasi dan rencana kerja tahunan untuk memerangi pencurian ikan, budidaya perikanan berbasis ekosistem, pengembangan kawasan konservasi perairan, pemanfaatan bentang laut, dan mitigasi perubahan iklim,” kata Direktur Eksekutif Sekretariat Regional CTI-CFF Widi A. Pratikto di Manado, Selasa (8/12).
Mengingat hal tersebut, dirinya mengungkapkan implementasi rencana aksi nasional di masing-masing negara menjadi salah satu kunci keberhasilan dari tujuan-tujuan utama rencana aksi regional CTI-CFF.
Sejauh ini, Indonesia memegang peran aktif dalam keanggotaan CTI-CFF sekaligus menempatkan kepemimpinan Executive Director pertama dari Indonesia selama empat tahun ke depan.
Pelaksanaan SOM-11 diawali oleh kegiatan Pre SOM-11 yang diisi dengan pertemuan Technical Working Group, Government Working Group, Partner’s Meeting, Cross Cutting Initiatives, serta GIZ & CTI-CFF Meeting yang telah dilakukan pada tanggal 30 November 2015.