Bisnis.com, JAKARTA – Dua perwakilan dari Indonesia yang mengikuti project PBB untuk program Youth4Artic di kutub utara menyaksikan pengaruh perubahan iklim yang mengakibatkan es di kutub utara meleleh dengan cepat.
Hal tersebut akan berdampak pada kenaikan permukaan laut yang mengancam kehidupan manusia di seluruh dunia.
Nesha K. Ichida, 21, dan Yohanes Kevin Hendrawan, 23, dari Indonesia yang diberangkatkan oleh Yayasan Peduli Bumi Indonesia dan Unboxed Media Australia bersama tiga peserta lainya dari Eropa dan Australia ke kutub utara.
Pada program tersebut, mereka membuat film pendek berjudul Last Chance of save the earth tersebut diputar pada Konfrensi PBB mengenai perubahan iklim COP21 di Paris Prancis pada awal Desember 2015.
Nesha dan Kevin banyak menyaksikan drastisnya perubahan iklim seperti berikut:
- Greenland yang dikenal dengan suhu dingin ekstrim dan ditutupi salju, saat ini menjadi jauh lebih hangat sehingga banyak tanaman hijau yang tumbuh.
- Penyusutan es di kutub utara setinggi 6 meter dalam waktu satu tahun terakhir.
- Banyak alga hitam di antara lapisan es. Warna hitam akan lebih mudah menyerap sinar matahari, sehingga mempercepat cairnya es.
- Di Greenland, hujan lebih sering terjadi. Berdasarkan keterangan penduduk lokal, hal ini merupakan hal yang tidak biasa. Hujan mengakibatkan banyak es yang terpecah dan meleleh begitu saja.