Kabar24.com, PONOROGO-- Sekitar 50 massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berunjuk rasa di depan gedung DPRD setempat, Selasa (24/11/2015).
Mereka mendesak agar Pemerintah Kabupaten dan DPRD Ponorogo menutup Mal Ponorogo City Center (PCC) selama dua bulan.
"Agar PCC diskors karena telah menggelar senam aerobik yang pesertanya hanya memakai bikini," kata Koordinator Forum Umat Islam Ponorogo, Ahmad Gholum Alim di sela aksi.
Senam aerobik itu digelar di hall lantai I PCC pada Minggu (22/11/2015).
Ahmad menilai, olahraga yang diikuti sejumlah perempuan berusia antara 30-40 tersebut memicu keresahkan masyarakat. Sebab, senam itu digelar di tempat umum yang banyak dikunjungi orang dari berbagai jenjang usia.
"Senam itu melanggar norma kesusilaan dan kesopanan. Juga mencederai citra Ponorogo sebagai Kota Santri," ucap Ahmad.
Kecaman Forum Umat Islam terhadap senam aerobik yang diikuti perempuan berpakaian superminim juga disampaikan melalui tulisan di poster yang dibentangkan saat aksi. Adapun bunyinya seperti antara lain, "Harga paha ayam Rp 5.000, berapa harga pahamu"; "Di mana tata kramamu"; "Ponorogo Kota Santri bukan kota bikini".
Kepala Dinas Industri, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Ponorogo, Vifson Suisnu, mengatakan pemerintah daerah tidak bisa serta-merta memenuhi tuntutanan pengunjuk rasa.
Alasannya, jika mal ditutup dua bulan, imbasnya bisa panjang seperti menganggurnya para karyawan.
"Bagaimana dengan gaji karyawan," ujarnya saat menemui para pendemo.
Untuk membicarakan permasalahan itu Pemerintah Ponorogo, Forum Umat Islam, DPRD, polisi, manajemen PCC dan event organizer senam aerobik akan mengadakan pertemuan pada Kamis pekan depan.