Bisnis.com, Jakarta -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian mengatakan, penjahat selangkah lebih maju dari polisi.
Hal tersebut diungkapkan setelah merilis hasil operasi Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berupa 41,5 kilogram sabu-sabu dan 1000 butir happy five.
"Dari dulu ada istilah bahwa penjahat itu selangkah di depan dari aparat negara. Mereka itu belajar dari pengalaman karena pernah ditangkap," ujar Tito di Mapolda Metro Jaya, Senin (23/11/2015).
"Dulu pernah ada kasus narkoba diselundupkan dengan cara dimakan, disimpan di boneka. Mereka selalu memodifikasi cara-cara baru. Mereka selalu memanfaatkan kelemahan-kelemahan bea cukai," tambah jenderal bintang dua tersebut.
Menurutnya, pelaku terus mempelajari dan mengamati kelemahan bea cukai untuk dapat menembus ketatnya regulasi barang masuk saat di bandara.
"Mereka terus mempelajari kelemahan bea cukai. Kelemahannya seperti apa, X raynya seperti apa, Kargonya seperti apa. Salah satunya seperti ini, dimasukkan ke dalam piston," jelasnya kepada sejumlah wartawan.
Sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menangkap 7 tersangka kasus peredaran narkotika selama November 2015. Lima tersangka diantaranya adalah Warga Negara Taiwan.
Pelaku menggunakan modus sabu-sabu tersebut dimasukkan ke dalam tabung metal menyerupai piston yang sangat tebal. Sehingga, tidak dapat ditembus X ray saat melewati regulasi bea cukai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel