Kabar24.com, KUALALUMPUR – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan telah membangun tiga gudang untuk keperluan sistem resi gudang, dengan dua gudang berlokasi di Bongomeme dan Mootilango.
Kedua gudang ini masing-masing berkapasitas 400 ton jagung. Satu gudang lainnya berada di Pohuwato berkapasitas 1.400 ton untuk menampung gabah dan beras.
“Provinsi Gorontalo mempunyai potensi yang besar di sektor pertanian dengan subsektor tanaman pangan," kata Kepala Bappebti Satriono Edi saat melakukan sosialisasi Sistem Resi Gudang di Universitas Ichsan Gorontalo, Kamis (19/11/2015).
Berdasarkan hasil analisis, jenis komoditas unggulan sektor pertanian tanaman pangan yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut adalah padi di Kabupaten Gorontalo dan jagung di Kabupaten Pohuwato. Tanaman pangan meliputi padi dan palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedele, kacang tanah dan kacang hijau).
Luas panen padi sawah adalah 56.061 ha dan produksi 289.656 ton (produktivitas 51,67 kw/ha), dengan luas panen terbesar berada di Kabupaten Gorontalo sekitar 25.104 ha. Sedangkan padi ladang seluas 38 ha dengan produksi 120 ton (produktivitas 31,58 kw/ha). Sementara itu, luas panen jagung adalah 140.460 ha dengan 677.249 ton produksi (48,22 kw/ha produktivitas), 48% di antaranya berada di Kabupaten Pohuwato.
Resi Gudang
Hingga kini, Sutriono menjelaskan bahwa sejak diluncurkan pada 2008, penerbitan resi gudang telah dilakukan di 16 provinsi, meliputi Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Bali, dan Sulawesi Tenggara.
Melalui Keputusan Menteri Perdagangan No. 08/M-DAG/PER/02/2013 tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam Penyelenggaraan SRG, saat ini terdapat total 10 macam komoditas yang disimpan dalam gudang SRG meliputi gabah, beras, jagung, kakao, kopi, lada, karet, rumput laut, rotan, dan garam.
Secara kumulatif sampai 17 November 2015, jumlah resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 2.125 resi dengan total volume komoditas sebanyak 80.254,67 ton (68.077,96 ton gabah, 6.499,22 ton beras, 5.101,07 ton jagung, 153,27 ton kopi, 420 ton rumput laut, dan 3,14 ton kakao) atau total senilai Rp 422,19 miliar.
Jika dibandingkan dengan periode tahun 2013, maka pada 2014 penerbitan resi gudang menunjukan pertumbuhan positif. Jumlah resi gudang yang diterbitkan meningkat 5%, volume meningkat 8%, nilai komoditas meningkat 9 %, dan nilai pembiayaan dari perbankan juga meningkat 12%.