Bisnis.com, BATU -- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan mengingatkan bahwa administrasi pertanahan harus dilakukan secara benar.
Terkait pelayanan administrasi pertanahan, Ferry meyakinkan, layanan tidak cukup hanya bagus, namun juga harus benar terutama dari aspek paradigmanya.
Karena itulah, peran ilmu pengetahuan sangat penting dalam perumusan kebijakan pertanahan, termasuk administrasi pertanahan.
Seperti peran pemetaan, kata Ferry, sangat vital bagi ketepatan dan kecepatan pengukuran lahan.
Karena itulah, ujar Ferry, jika saat ini waktu pengukuran membutuhkan setidaknya 10 hari, maka dengan tersediaanya data pemetaan penyelesaiannya butuh waktu cukup 3 hari.
Pengukuran lahan membutuhkan waktu yang lama karena masih dikerjakan secara manual, namun dengan sistem pemataan maka otomatis lebih cepat. Dengan demikian, penyelesaian pembuatan sertifikat juga lebih cepat.
Terkait dengan biaya sertifikat, dia menyebutkan bahwa saat ini sudah terjangkau.
Bahkan pemerintah juga memberikan layanan pembuatan sertifikat gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Konsentrasinya terutama pada lahan-lahan pertanian,” ujar Ferry di sela-sela Forum Ilmiah Ikatan Surveyor Indonesia yang diselenggarakan Institut Teknologi Nasional Malang di Batu, Kamis (19/11/2015).