Kabar24.com, JAKARTA - Saat berkunjung ke Universitas Ehime, Jepang, Mendes Marwan Jafar bertemu dengan 42 mahasiswa asal Indonesia di yang tengah menempuh pendidikan di kampus itu.
Dalam sambutannya, Mendes Marwan mengajak mahasiswa untuk mencari terobosan dan inovasi pengambangan dan pembangunan ekonomi pedesaan. Kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi sangat terbuka untuk masukan dari mahasiswa.
"Jika ada pikiran baru, terobosan baru yang bisa dikembangkan di Indonesia. Kita butuhkan inovasi-inovasi dan kreasi baru dalam pembangunan dan pengembangan desa," kata Marwan di kampus Ehime, Matsuyama, Jepang, Kamis (11/11/2015).
Dijelaskan Mendes, Gubenur Ehima mengapresiasi rencana kerja sama antara Kemendes dengan provinsi Ehime. Ini sejalan dengan Universitas Ehime yang telah menjalin MoU dengan tiga kampus terkemuka di Indonesia, seperti UGM, IPB, dan Universitas Hasanuddin.
"Ke depan akan dirumuskan kerja sama konkret dalam kerangka One Village One Profuduct," ujarnya.
Sejalan dengan ini, Menteri Marwan mengingatkan mahasiswa untuk selalu memikirkam solusi untuk kemajuan desa-desa kita. Saat ini ada 74.000 desa, dan 17.000 di antaranya sangat tertinggal.
"Ini tugas kita bersama untuk menyelesaikannya sesuai dengan Nawa Cita ketiga Presiden Jokowi, membangun Indonesia dari pinggiran, dari desa-desa dalam kerangka NKRI," kata Mendes Marwan.
NKRI, kata Menteri, harus didekati dengan pendekatan yang produktif dan inovatif. "Slogan kami 'desa membangun indonesia,' membangun ekonominya, pendidikan, kesehatan, dan infrastrukturnya," ujarnya menjelaskan.
Ketua PPI Ehime Erwin Syarif menyatakan senang dikunjungi Menteri Marwan. Kunjungan ini diharapkan bisa menjadi awal kerja sama untuk membangun desa di kemudian hari.