Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Gedung DPR: Sayembara hanya Bualan

Rencana pembangunan gedung DPR kembali mencuat setelah pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Penyebabnya, duit itu lolos dalam pagu 2016 walau pernah ditolak pemerintah pada Agustus lalu.
Gedung DPR/Antara
Gedung DPR/Antara

Kabar24.com, JAKARTA-- Rencana pembangunan gedung DPR kembali mencuat setelah pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Penyebabnya, duit itu lolos dalam pagu 2016 walau pernah ditolak pemerintah pada Agustus lalu.

Manajer Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, Apung Widadi, mengatakan rencana pembangunan itu sangat mengada-ada.

"Belum ada perencanaan, selalu tertutup lalu ujug-ujug anggarannya disahkan," kata Apung ketika dihubungi, Senin (2/11/2015).

Apung menjelaskan, proyek gedung ini berbeda dengan pembangunan gedung milik negara lainnya. Yang lain, ucap dia, menggunakan dasar hukum Undang-Undang Pembangunan Gedung Negara dan anggarannya bisa dihitung oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Sedangkan DPR, tutur Apung, menggunakan Undang-Undang Cagar Budaya.

"Kementerian tidak bisa menghitung anggarannya," kata Apung.

"Tidak ada transparansi di sana."

Sekjen DPR

Sekretaris Jenderal DPR, Winantuningtyastiti Swasanani, mengatakan akan segera menggelar sayembara rancangan bangunan gedung baru di Kompleks Parlemen Senayan.

Dua gedung yang akan disayembarakan adalah Alun-alun Demokrasi dan Gedung Anggota Dewan.

"Diperkirakan akan selesai akhir November ini," kata Winantuningtyastiti di Parlemen.

Winantuningtyastiti mengklaim, belum tahu bentuk dan detail bangunan yang memakan biaya hingga Rp 740 miliar tersebut. Hingga saat ini, Setjen DPR belum menerima rincian peruntukan dana yang diketok dalam rapat pengesahan Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2016 pekan lalu.

"Tunggu dulu hasil rancangannya," kata dia.

Winantuningtyastiti mengatakan, sayembara akan digelar secara terbuka guna menemukan rancangan yang paling sesuai. Setjen juga akan menggelar lelang terbuka untuk menentukan kontraktor pemenang proyek dua gedung baru tersebut.

"Akan diawasi BPK, BPKP, dan Komisi Pemberantasan Korupsi," kata dia.

Apung mengatakan ucapan Wina hanya bualan belaka. Musababnya, ucap dia, sayembara serupa pernah diadakan pada Juli dan pemenangnya diumumkan September lalu.

"Tidak ada kabar sayembara itu, tapi ada sayembara lainnya," katanya.

"Pembangunan gedung bukan hal yang mendesak."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper