Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat menawarkan potensi investasi pengembangan dan pengelolaan kawasan wisata terpadu Gunung Padang senilai Rp10 Triliun kepada Qatar Investment Authority (QIA).
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebutkan pemerintah setempat sudah merampungkan feasibility study kawasan wisata terpadu (KWT) Gunung Padang, sehingga bisa ditawarkan kepada investor.
Menurutnya, KWT Gunung Padang mencakup 400 hektar lokasi wisata strategis di Kota Padang meliputi pantai, sungai, pulau, heritage dan kota tua.
“Potensi investasinya bisa mencapai Rp10 triliun, tetapi tergantung kesepakatan dengan investor yang bersedia mengembangkan dan mengelola,” ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (23/10/2015).
Dia mengatakan QIA sepakat untuk menggelontorkan investasi bidang pariwisata di Sumatra Barat. Namun, perlu dilakukan kajian matang terlebih dahulu di kawasan prioritas pengembangan.
Mahyeldi mengungkapkan awal November 2015 perwakilan QIA dan Dubes Qatar akan berkunjung ke Padang untuk menindaklanjuti rencana kerjasama serta menandatangai MoU pengembangan kawasan wisata.
Adapun, lokasi KWT Gunung Padang a.l Pantai Air Manis, Bukit Gadogado, Pulau Pisang, Pantai Muaro Lasak, Pantai Purus, Danau Cimpago, Pantai Muaro Padang, Batang Arau, Taman Siti Nurbaya Gunung Padang, Jembatan Siti Nurbaya hingga Kota Tua Padang.
Untuk memuluskan rencana investasi itu, sebelumnya, Mahyeldi sudah bertemu dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-thani dan para pengusaha QIA di Doha. Perkiraannya, kesepakatan investasi bisa tercapai menjelang tutup tahun.
Pemerintah setempat juga mengajukan transit penerbangan rute Perth (Australia) – Dubai (Uni Emirate Arab) di Bandara Internasional Minangkabau, Padang untuk mendukung konektivitas dengan kawasan Timur Tengah.
“Potensi jemaah umrah melalui Padang ada 3.000 orang per bulan, itu juga potensi untuk membuka jalur langsung ke Timur Tengah,” katanya.
Didi Aryadi, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Padang mengatakan rencana investasi pengembangan kawasan wisata termasuk pembangunan infrastruktur pariwisata, seperti hotel, resort, dermaga, pengelolaan parkir, dan wahana permainan.
“Investasi yang ditawarkan termasuk pembangunan sarana prasana di objek wisata, serta pengelolaannya,” ujarnya.
Dia menyebutkan rencana investasi Qatar sudah lama diwacanakan, namun terkendala pergantian pemerintahan dan belum selesainya feasibility study (FS) untuk memastikan kelayakan investasi.