Kabar24.com, JAKARTA-- Penculikan Safira Permatasari, mahasiswa Universitas Indonesia (UI), pada pekan lalu menunjukkan rawannya penculikan di sekitar kita.
Ajun Komisaris Besar Audi Latuheru, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan, mengungkapkan beberapa upaya pencegahan penculikan yang bisa dilakukan.
"Kasus seperti ini akan terus terjadi karena banyak hal. Tapi, ada beberapa pencegahan yang bisa dilakukan," katanya saat dihubungi Kamis (22/10/2015).
Pertama, selalu kabari orang terdekat ke mana kita akan pergi dan posisi kita saat itu.
"Pada para pelajar atau mahasiswa, mengabari keluarga posisi terakhir akan sangat bermanfaat," ucap Audi.
Hal ini membuat orang terdekat tahu keberadaan kita dan ke mana harus mencari.
Kedua, jika dalam kasus penculikan Safira, yang diculik saat keluar dari taksi, jangan mudah terpancing kondisi luar biasa.
"Kayak Safira, ya kalau mobilnya ditabrak orang lain dan kita tidak merasa bersalah, jangan diladenin begitu saja," ujarnya.
Ketiga, menurut Audi, membatasi diri untuk tidak memberi tahu posisi kita ke masyarakat luas.
"Sekarang kan banyak media sosial, seperti Path dan Foursquare, yang bisa menunjukkan posisi kita ke umum. Jangan sering-sering kayak gitu," tuturnya.
Audi beralasan, hal itu akan memudahkan orang dengan niat buruk mengetahui posisi kita.
Terakhir, meminta tolong. "Bila terjadi penculikan, baik di tempat sepi maupun ramai, usahakan berteriak minta tolong." kata Audi.