Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BELA NEGARA: Sunan Kalijaga Siap Sosialisasikan Program

Wakil Kepala Forum Bela Negara (FBN), Sunan Kalijaga siap mensosialisasi program bela bela negara untuk mendukung program yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan itu.
Peserta pendidikan bela negara di lingkungan Kemhan dan TNI melakukan atraksi kolone senapan usai upacara penutupan pendidikan pendahuluan bela negara di Kawasan Monas Jakarta, Kamis (25/9/2014)./Antara-Wahyu Putro A
Peserta pendidikan bela negara di lingkungan Kemhan dan TNI melakukan atraksi kolone senapan usai upacara penutupan pendidikan pendahuluan bela negara di Kawasan Monas Jakarta, Kamis (25/9/2014)./Antara-Wahyu Putro A

Kabar24.com,  JAKARTA ----  Wakil Kepala Forum Bela Negara (FBN), Sunan Kalijaga siap mensosialisasi program bela bela negara untuk mendukung program yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan itu.

"Saya termasuk juga para artis ibukota mendukung bela negara dan siap terjun ke daerah untuk mensosialisasikan program tersebut," kata Sunan yang juga berprofesi sebagai pengacara, di Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Ia menegaskan tidak hanya sekedar perseorangan tetapi secara institusi sekalipun bersedia membantu mensosialisakan program tersebut ke pelosok tanah air.

"Saya berjanji akan ikut serta membantu Kementerian Pertahanan dalam melakukan sosialisasi program tersebut kepada masyarakat umum," tegasnya.

Hingga saat ini, sedikitnya 4.500 orang dari 45 kabupaten dan kota mengikuti pelatihan bela negara di Kementerian Pertahanan.  Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan program bela negara memberikan daya getar bagi negara lain.

Ini merupakan kekuatan lunak (soft power) untuk memberikan daya getar negara lain agar negara lain tidak akan main-main mengusik keutuhan NKRI, katanya.

Kemenhan berencana membentuk kader bela negara sebanyak 100 juta orang dalam 10 tahun, yang berarti 10 juta orang per per tahun atau 833.000 orang per bulan.

Ryamizard juga menegaskan program tersebut bukan wajib militer dan tidak ada kegiatan mengangkat senjata, melainkan kewajiban yang melekat pada tiap warga negara untuk mencintai dan membangun negaranya.

"Bela negara sama sekali bukan wajib militer, kalau itu kan dipaksa. Bela negara itu kewajiban yang sudah melekat di setiap warga negara, dan bukan pula diartikan untuk angkat senjata dan lempar-lempar granat," ujar Ryamizard Ryacudu kepada Antara di Beijing, Jumat (16/10).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper