Kabar24.com, MAGETAN-- Jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan di Lereng Gunung Lawu, kawasan Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, bertambah.
SIMAK: PIALA PRESIDEN 2015: Ahok Mau Beli Persija
Kepala Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Besar Johanson Ronald Simamora mengatakan korban tewas menjadi tujuh. SIMAK: Ini Rahasia Otak dan Fisik Sehat
“Untuk sementara, ada tujuh orang yang meninggal dunia,” ucap Johanson di lokasi evakuasi di sekitar Cemoro Sewu, Minggu (18/10/2015) malam.
SIMAK: Jangan Lakukan 5 Hal Ini bila Ingin Sehat
Sebelumnya, jumlah korban tewas diumumkan berjumlah enam. Dijelaskan, empat dari tujuh korban tewas telah diketahui identitasnya. Mereka adalah Rita Septi Hurika, 21 tahun, asal Ngawi; Joko Prayitno (31) asal Kebon Jeruk, Jakarta Barat; Nanang Setia Utama (16) dari Ngawi; dan Marwan, warga Ngawi. Sedangkan tiga lain hingga Ahad tengah malam belum diketahui identitasnya.
SIMAK: Tujuh Makanan Mengatasi Radang dan Perut Buncit
Kebakaran di petak 73 KPH Lawu dan sekitar kawasan Gunung Lawu itu juga mengakibatkan dua pendaki mengalami luka bakar serius. Dua korban itu adalah Eko Nurhadi, 35 tahun, dan Novi Dwi Isti Wanti, 15 tahun. Keduanya berasal dari Ngawi.
Eko dirujuk ke RSUD dr Soedono, Madiun, dan Novi dibawa ke RSUD dr Moewardi, Solo,” ujar Johanson.
Menurut dia, potensi bertambahnya korban tetap ada lantaran evakuasi terpaksa dihentikan Minggu tengah malam karena kondisi gelap yang mengakibatkan pendeknya jarak pandang.
Selain itu, tim pencari dari kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Basarnas Pos Trenggalek, Palang Merah Indonesia, TNI Angkatan Darat, Perhutani, dan Anak Gunung Lawu butuh istirahat karena kelelahan.
“Senin (19/10/2015), penyisiran akan kembali dilakukan. Tim dari Perhutani fokus memadamkan api, dan yang lain mengevakuasi korban bila memang nanti ditemukan,” tuturnya.
Kepala Basarnas Pos Trenggalek Supriono menjelaskan, pencarian korban kebakaran hutan melibatkan sekitar seratus personel. Mereka ditempatkan di sejumlah titik, seperti Pos Cemoro Sewu, Pos II, Pos III, dan Pos IV jalur pendakian gunung.
"Kemungkinan masih ada kobaran api," kata Supriono.