Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perangi Pencurian Ikan, Sulsel Minta Kapal Induk ke TNI

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera mengajukan usulan penggunaan kapal induk yang akan digunakan untuk mendukung sektor perikanan nasional.
Kapal nelayan asing dibakar/Antara
Kapal nelayan asing dibakar/Antara

Bisnis.com, MAKASSAR--Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan segera mengajukan usulan penggunaan kapal induk yang akan digunakan untuk mendukung sektor perikanan nasional.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan latar belakang munculnya gagasan pengadaan kapal induk disebabkan maraknya pencurian ikan (ilegal fishing) oleh nelayan asing di perarian Indonesia, khususnya di Sulsel.

"Kita perkirakan kerugian yang dicapai akibat ilegal fishing itu mencapai Rp285 triliun setiap tahunnya. Kok, mau dibiarin," kata Syahrul pada akhir pekan lalu.

 Menurutnya, untuk pengadaan kapal induk, pemerintah tidak perlu melakukan pembelian kapal baru, melainkan menggunakan kapal militer milik TNI.

Kapal induk itu, imbuhnya, akan dilengkapi dengan persenjataan canggih untuk memerangi ilegal fishing.

Selain itu, dia menuturkan dalam rangka mendukung aktifitas penangkapan ikan para nelayan lokal, kapal induk tersebut juga akan dipasangi dijadikan sebagai mother ship dan dipasangi alat berteknologi canggih untuk mendeteksi keberadaan ikan di dalam lautan.

Di dalam kapal tersebut juga akan disediakan ‎berbagai fasilitas seperti lemari pendingin, alat pengolahan, dan alat pengemasan.

Dengan demikian, diharapkan kapal-kapal kecil milik nelayan dapat menyetorkan hasil tangkapan ikan tanpa harus kembali ke daratan terlebih dahulu.

"‎Dalam waktu dekat ini saya akan segera bicarakan gagasan pengadaan kapal induk dengan Panglima TNI," ujarnya.

Syahrul berharap gagasan pengadaan kapal induk ini bisa mendapatkan restu dan dukungan dari pemerintah pusat. Pasalnya, dibutuhkan adanya regulasi dari pemerintah pusat untuk pengadaan kapal induk yang mendukung sektor perikanan di Sulsel.

Regulasi yang dimaksud dapat berupa Peraturan Presiden (Perpres) ataupun Instruksi Presiden (Inpres). Selain itu, dibutuhkan juga ketersediaan anggaran yang memadai untuk pengadaan berbagai fasilitas di kapal induk.

Lebih lanjut, Syahrul menuturkan dengan diadakannya kapal induk untuk mendukung sektor perikanan nasional, diharapkan jumlah ekspor komoditas unggulan berupa ikan-ikan laut bisa semakin meningkat.

Upaya tersebut dilakukan untuk mencapai target ekspor tiga kali lipat yang dicanangkan pada awal Agustus lalu. Di sisi lain, capaian ‎ekspor komoditas Sulsel menunjukkan penurunan cukup signifikan pada kuartal ketiga tahun ini.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel ‎menunjukkan nilai ekspor Sulsel pada September 2015 menurun 25,99% jika dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari US$121,11 juta menjadi US$89,63 juta.

Kepala BPS Nursam Salam mengatakan selama periode Januari-September 2015 nilai ekspor Sulsel tercatat mengalami penurunan 19,07% jika dibandingkan periode yang sama pada 2014 lalu yaitu dari US$1,3 juta menjadi US$1,05 juta.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper