Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SETYA NOVANTO: DPR Panggil Luhut Panjaitan Agar Jelaskan Bela Negara

Ketua DPR RI Setya Novanto mengemukakan pihaknya berencana mengundang Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan untuk meminta penjelasan terkait wacana program bela negara.
Ketua DPR Setya Novanto. /Antara
Ketua DPR Setya Novanto. /Antara

Kabar24.com, JAKARTA -- Ketua DPR RI Setya Novanto mengemukakan pihaknya berencana mengundang Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan untuk meminta penjelasan terkait wacana program bela negara.

"Berkaitan polemik bela negara, wajib militer, itu kita jangan terburu-buru memberikan suatu penilaian, tentu kita akan dengar dulu penjelasan Pak Luhut, kita akan undang untuk menyampaikan langsung," ujar Setya Novanto di gedung parlemen, Jakarta, Selasa.

Menurut Novanto, apabila program bela negara bertujuan baik, menyangkut masalah patriotisme, dedikasi terhadap bangsa dan negara, maka DPR siap melakukan pembahasan terkait anggaran.

Berkaitan adanya wacana anggaran program bela negara senilai Rp500 triliun, Novanto mengaku belum mendengarnya dari Luhut. Bahkan dalam pertemuannya dengan Luhut, Senin (12/10), yang bersangkutan belum membicarakan hal tersebut.

"Saya yakin Pak Luhut belum memikirkan jauh kepada anggaran sebesar itu, karena belum disampaikan kemarin. Kita tunggu saja. Kemarin kami hanya bicara mengenai penanggulangan asap kebakaran hutan dan lahan," ujar Novanto.

Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto memperkirakan program bela negara akan membutuhkan anggaran besar, sehingga sebaiknya dipikirkan dulu secara matang sebelum dilaksanakan.

Sepengetahuan Agus, program bela negara mirip dengan program wajib militer, hanya saja berbeda intensitas dan kurikulumnya.

"Saya sendiri dulu tahun 90-an pernah ikut kursus bela negara, rasanya memang mirip wajib militer, tapi mungkin berbeda intensitas dan kurikulumnya," ujar dia.

Agus Hermanto menilai saat ini Indonesia juga memiliki kebutuhan modernisasi alutsista sehingga pembahasan program bela negara yang diperkirakan membutuhkan anggaran besar kurang pas dilakukan saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper