Bisnis.com, DEPOK - Pilkada Depok 2015 yang akan berlangsung pada 9 Desember tinggal menghitung hari. Tetapi suasana antar pasangan calon sudah memanas.
Calon Wali Kota Depok pasangan nomor urut satu Dimas Oky Nugroho mengklaim pihaknya merasa dirugikan oleh oknum pasangan calon lawan nomor urut dua yakni Muhammad Idris-Pradi Supriatna yang diduga telah melakukan kecurangan.
Dimas menerima laporan dari timnya bahwa alat peraga kampanye Dimas-Babai di sejumlah kawasan dirusak dan diturunkan. Ada juga, kata dia, terjadinya politik adu domba yang merugikan pihaknya.
"Kalau mau menang boleh, tapi jangan halalkan segala cara. Kami sudah banyak terima foto dan rekaman kecurangan yang merugikan kami," katanya di Depok, Kamis (8/10/2015).
Dimas menuturkan ada kecendurungan pasangan calon lawan yang ingin memenangkan Pilkada Depok menggunakan instrumen licik untuk ambil keuntungan.
Pihaknya juga menyesalkan pelanggaran terjadi oleh oknum pasangan calon lawan lantaran kerap diduga menggunakan politik adu domba. Misalnya, kata dia, dengan membawa isu SARA dan agama saat kampanye.
"Saya ini korban pilkada curang isu SARA dan Gaman. Tapi bukannya kita takut dengan pihak mereka, tapi yang saya sayangkan kenapa semangat itu muncul dari mereka. Kalau mau bertanding ayo lakukan secara fair dengan program-program," ujarnya.
Dia menambahkan untuk Pilkada Depok 2015 tersebut diharapkan kedua pasangan calon menaati asas demokrasi demi kemajuan Depok yang lebih baik.
Jangan sampai, kata dia, Pilkada Depok berjalan tidak sesuai aturan yang telah ditetapkan. "Ayo kita bertarung dengan menjunjung nilai-nilai demokrasi," paparnya.
PILKADA DEPOK: Pasangan Dimas-Oky Merasa Dirugikan Lawan
Pilkada Depok 2015 yang akan berlangsung pada 9 Desember tinggal menghitung hari. Tetapi suasana antar pasangan calon sudah memanas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Yusuf Waluyo Jati
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu