Kabar24.com, BRUSSELS - Keterlibatan militer Rusia di Suriah diyakini bakal menjadi pembicaraan saat pertemuan Menteri Pertahanan NATO di Brussels, seperti dilansir BBC, Kamis (8/10/2015).
Gagasan tersebut muncul setelah Rusia melanggar wilayah udara Turki yang juga sebagai negara anggota NATO.
Sebelumnya, Rusia menembakkan 26 rudal dari kapal perang mereka dan telah melakukan serangan udara yang dianggap mendukung Presiden Suriah Bashar al-Asaad.
Namun, Rusia membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa serangan itu ditujukan untuk kelompok radikal Islamic Staye of Iraq and Syria (ISIS).
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya telah menyatakan keprihatinan atas kehadiran militer Rusia di Suriah. Dia meminta Rusia berperan konstruktif dan kooperatif untuk melawan ISIS dan berhenti mendukung Assad.
Stoltenberg juga menggarisbawahi bahwa pentingnya inisiatif politik untuk mengakhiri konflik Suriah yang telah berlangsung selama 4 tahun.