Kabar24.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan bahwa semua korban tragedi Mina akan dikuburkan di Arab Saudi sebab keluarga korban berharap agar jenazah dimakamkan di Indonesia.
"Banyak keluarga korban yang menanyakan hal itu kepada saya. Mereka berharap keluarga mereka yang menjadi korban dimakamkan di Indonesia sehingga mereka setiap saat bisa menziarahinya. Ini terutama sangat penting bagi anak-anak yatim piatu di mana kedua orang tuanya menjadi korban dalam tragedi itu," kata Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Daulay di Jakarta, Minggu.
Pemulangan jenazah para korban, katanya, tidaklah sulit jika otoritas Arab Saudi membantu dan memfasilitasi.
Dalam konteks itu, pemerintah Indonesia diminta untuk melakukan pembicaraan khusus dengan otoritas Arab Saudi.
Jika pihak keluarga menginginkan para korban dimakamkan di Indonesia, maka pemerintah Arab Saudi sudah semestinya memfasilitasi karena tragedi ini tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah Arab Saudi.
"Bagi yang keluarganya rela, silahkan dimakamkan di Arab Saudi. Tetapi bagi yang menginginkan dibawa pulang, harus diupayakan untuk membawanya pulang," kata politisi PAN itu.
Sejauh ini, pemerintah Indonesia dinilai tidak pernah mewacanakan untuk membawa korban pulang. Kelihatannya, pemerintah menerima begitu saja keputusan Arab Saudi untuk memakamkan para korban di sana.
"Padahal, kehilangan orang yang sangat dicintai tentulah sangat berat. Apalagi jika kehilangan itu tanpa diketahui makamnya secara pasti," demikian Saleh Daulay.
Tragedi Mina: Keluarga Korban Berharap Jenazah Dimakamkan di Tanah Air
Tragedi Mina: Keluarga Korban Berharap Jenazah Dimakamkan di Tanah Air
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Target Harga ACES Jelang Rebranding Merek Baru
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu