Bisnis.com, NEW DELHI -- Sejumlah maskapai China membatalkan penerbangan menuju dan dari Nepal akibat kekurangan bahan bakar setelah rute pasokan dari India -- partner utama negeri Himalaya itu -- diblokade di tengah konflik sipil yang meruncing.
Mengutip Bloomberg, (Sabtu (3/10/2015), China Southern Airlines Co. menghentikan pemesanan tiket selama 1-10 Oktober dan China Eastern Airlines Corp. menawarkan penjadwalan ulang dan pembatalan penerbangan 24 Oktober setelah bandara Kathmandu menyatakan tak sanggup menyediakan bahan bakar.
Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala meminta India membuka kembali titik perdagangan, the Press Trust of India melaporkan hari ini, seraya menambahkan bahwa India membantah melakukan blokade.
Warga Nepal, dengan etnis yang erat dengan India, memblokade pos pemeriksaan dalam protes menggugat konstitusi baru negara itu yang mengingkari mereka dalam kesetaraan hak. India berkontribusi sekitar 60% terhadap perdagangan Nepal meskipun meningkatkan perdagangan dengan China.
"Kami hanya dapat membawa barang sampai perbatasan," kata Vikas Swarup, juru bicara menteri luar negeri India kepada reporter di Newyork, Rabu (30/9/2015). Swarup tak dapat dihubungi melalui telepon hari ini.
Menurutnya, setelah perbatasan, Nepal bertanggung jawab memastikan keselamatan dan keamanan yang cukup bagi truk-truk untuk masuk.
Setidaknya 40 orang tewas dalam sebulan pertikaian antara pemrotes dan polisi Nepal. Pemerintah India dalam pernyataan 21 September mengaku 'sangat prihatin' terhadap kekerasan itu dan telah 'berargumen secara konsisten bahwa seluruh bagian di Nepal harus mencapai konsensus dalam tantangan politik yang menentang mereka'.