Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SIDANG KORUPSI HAJI: SDA Minta Tambahan Jam Besuk Hingga Pengendalian DOM

Dalam persidangan, terungkap bahwa staf Kementerian sempat dimintai mengurus tiket perjalanan SDA dan istri.
Terdakwa tindak pidana korupsi penyelenggaraan haji di Kementerian Agama periode 2012-2013 dan 2010-2011 Suryadharma Ali menjalani sidang dengan agenda pembacaan eksepsi atau nota keberatan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/9/2015)./Antara-Sigid Kurniawan
Terdakwa tindak pidana korupsi penyelenggaraan haji di Kementerian Agama periode 2012-2013 dan 2010-2011 Suryadharma Ali menjalani sidang dengan agenda pembacaan eksepsi atau nota keberatan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (7/9/2015)./Antara-Sigid Kurniawan

2. Pengurusan Tiket SDA dan Istri

Andri Alpen, staf Biro Umum Kementerian Agama mengaku beberapa kali diminta untuk mengurusi tiket perjalanan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali. Baik perjalanan dinas maupun perjalanan keluarga Suryadharma.

Salah satu perjalanan yang diurus oleh Andri adalah perjalanan Suryadharma dan istri ke Australia.

Sementara menurut Jaksa Penuntut Umum dalam surat dakwaannya, perjalanan tersebut digunakan untuk menjenguk anak terdakwa yang saat itu bersekolah di Australia.

Dalam kesaksiannya, Andri mengaku mendapat perintah dari sekretaris menteri Agama Abdul Wadud dan Saefuddin Syafi'i selaku Kabag TU pimpinan untuk membelikan tiket Suryadharma dan keluarganya.

"Biasanya kita utang dulu. Habis itu saya minta ke Rosandi seperti perintah Pak Sesmen atau Pak Wadud," ujar Andri menjawab pertanyaan hakim Aswijon di Pengadilan Tindak pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (30/9/) malam.

Jaksa melakukan konfirmasi nama-nama keluarga dan kerabat Suryadharma yang pernah dibelikan tiket oleh Andri.

Dalam kesaksiannya Andri menyebutkan beberapa nama seperti Wardatul Asriah (istri Suryadharma), Mulyanah Acim (ajudan istri Suryadharma) dan nama anak-anak Suryadharma.

Walaupun sudah biasa menangani pembelian tiket untuk menteri dan keluarga, Andri mengaku tidak mengetahui asal uang yang digunakan untuk membayar tiket tersebut.

Dia hanya mengaku jika untuk perjalanan dinas maka uang pembayaran tiket dimintakan kepada Abdul Rahman yang kemudian diteruskan kepada Ahmad Rizal sedangkan jika perjalanan pribadi pembayaran dimintakan kepada Rosandi.

Menurut Andri, perbedaan perjalanan dinas dan pribadi menteri agama tersebut terletak pada nota dinas yang diberikan.

"Ada nota dinas kalau perjalanan dinas. Minta (uang)-nya ke Pak Rahman," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
3. Dana DOM
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper