Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAGEDI MINA: Dua Jamaah Haji Asal Jateng Meninggal. Ini Identitasnya

Dua haji asal Embarkasi Solo, Jawa Tengah, dari 19 haji seluruhnya asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia terkait korban tragedi Mina di Arab Saudi.
Jemaah haji di Mina/Reuters
Jemaah haji di Mina/Reuters

Kabar24.com, BOYOLALI - Korban tragedi Mina asal Indonesia dilaporkan bertambah.

Dua haji asal Embarkasi Solo, Jawa Tengah, dari 19 haji seluruhnya asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia terkait korban tragedi Mina di Arab Saudi.

"Kami pertama menerima data haji Embarkasi Solo meninggal akibat tragedi itu, Jumat (25/9), satu orang, dan Minggu ini, ada tambahan satu sehingga menjadi dua orang," kata Kepala Subbagian Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rachma Indriadi di Boyolali, Minggu (27/9/2015).

Menurut Gentur, dari data yang diterima dari Kantor Urusan Haji Republik Indonesia Daerah Kerja Makkah menyebutkan bahwa dua haji Embarkasi Solo yang menjadi korban tragedi Mina yakni Slamet Abdullah Kloter 62 warga Jalan Subali IV Krapyak Semarang Barat dan Sri Prabandari Markani Kloter 62 nomor paspor B0 875692 asal Semarang.

Menurut Gentur, satu haji tambahan asal Embarkasi Solo yang menjadi korban meninggal akibat tragedi Mina tersebut bersama empat orang haji Indonesia lainnya.

Pertama haji Indonesia korban meninggal sebanyak 14 orang dan hingga Minggu ini ada tambahan lagi lima orang sehingga totalnya menjadi 19 orang.

Menurut dia, jumlah haji Indonesia yang dilaporkan belum kembali ke pemondokannya setelah tragedi tersebut sebanyak 99 orang termasuk tujuh orang asal Embarkasi Solo.

Tim petugas haji Indonesia di Arab Saudi hingga kini terus bekerja mencari informasi terkait dengan masih adanya jamaah yang belum kembali ke pemondokan dengan menyisir rumah sakit dan mengidentifikasi jenazah para korban yang ada di tempat pemulasaraan Al Muashim, Makkah.

Kendati demikian, pihaknya masih menunggu perkembangan adanya informasi terkait jamaah haji Embarkasi Solo dari petugas PPIH di Arab Saudi.

Gentur mengatakan, petugas masih mencari tahu di mana tujuh jamaah haji yang belum kembali ke pemondokannya tersebut.

"Kami sudah meminta kepada petugas di sana untuk mencari tahu jamaah haji yang hilang," katanya.

Gentur mengatakan kegiatan lempar jumroh merupakan salah satu proses wajib haji, tetapi jika tidak dilaksanakan tetap sah, namun harus membayar denda (dam).

"Jadwal lempar jumroh untuk jamaah haji Indonesia pada Kamis (24/9) hingga Sabtu (26/9)," katanya.

Menurut dia, bagi jamaah haji khusus Embarkasi Solo gelombang satu setelah melakukan jumroh menuju Jeddah persiapan pulang ke Tanah Air, sedangkan gelombang kedua ke Madinah untuk menjalankan shalat Arbai'n atau kebalikannya.

Rombongan haji Kloter pertama Embarkasi Solo asal Kabupaten Cilacap dijadwalkan tiba di Tanah Air, Bandara Adi Soemarmo di Boyolali, pada Selasa (29/9) sekitar pukul 02.40 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper