Kabar24.com, JAKARTA- Empat jemaah haji yang meninggal dan tiga jemaah yang menderita luka-luka akibat tragedi Mina merupakan satu keluarga asal Lingkungan Cikabuyutan Barat RT 05 RW 10, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Mereka merupakan anak dan menantu Dede Harlan, 70.
Anak dan menantu Dede yang meninggal adalah Dikdik M Tasdik-Ira Kusmira dan Atang Gumawang-Ima Rismawati. Sedangkan anaknya yang menderita luka-luka adalah Irfan Firdaus dan Siska. Seorang lagi yang masih bersaudara, yaitu Ati Rohyani.
Ditemui di rumah duka, Sabtu (26/9/2015), Dede Harlan mengatakan dia mendapat informasi dua anak dan menantunya meninggal pasca tragedi Mina setelah ditelepon anak bungsunya yang juga turut jadi korban luka-luka, Jumat (25/9/2015) pukul 16.00 WIB.
"Ditelepon oleh Irfan yang mengabari kabar itu (meninggalnya empat orang keluarganya)," katanya. Menurut Dede, Irfan, Siska, dan Ati mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya akibat terinjak-injak jemaah lain saat tragedi Mina.
Dede menambahkan, info awal yang diterimanya pada Jumat pagi pukul 07.00 WIB menyatakan ada dua anaknya yang menjadi korban tewas adalah Atang Gumawang-Ima Rismawati. Saat itu belum diketahui nasib anak-anaknya yang lain.
Menurut Dede, anak dan menantunya itu bergabung dalam kloter 61. Mereka bergabung dengan KBIH Persatuan Islam Kabupaten Bandung.
Kini, Dede mengaku hanya bisa pasrah dan menyerahkan permasalahan ini kepada Allah.
Kepala Kementerian Agama Kota Banjar, Dadang Romansyah, mengatakan pihaknya mendapat kabar ada calon haji asal Banjar yang meninggal dunia dari keluarga korban.
"Dapat info langsung dari keluarga," kata Dadang saat dikonfirmasi Sabtu sore.
Mendapat info itu, Dadang bersilaturahmi kepada keluarga Sarnan Saripudin-Maemunah di Parunglesang. Selain ke rumah Sarnan, Dadang mendatangi rumah Dede Harlan.
Dadang menyayangkan lambatnya informasi korban tewas akibat tragedi Mina yang diterima Kementerian Agama di daerah. Dia pun sudah melaporkan hal ini kepada Kanwil Kemenag Jawa Barat.