Kabar24.com, JAKARTA -- Otoritas Arab Saudi dinilai tertutup dalam melaporkan kondisi terkait musibah tragedi Mina yang menimpa ratusan jemaah haji dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dalam siaran persnya Jumat (25/9/2015) mengakui memang sangat sulit untuk memperoleh informasi korban dan kronologis kejadian yang valid dari tragedi tersebut.
“Informasi tentang kronologi, korban tewas, dan korban luka masih simpang siur. Otoritas Arab Saudi masih tertutup,” ujar Fadli.
Hal itu juga diungkap Saleh P Daulay, Ketua Komisi VIII yang menangani masalah haji.
“Semua masih simpang siur karena pemerintah Arab masih belum memberikan keterangan resmi,” kata Saleh.
Sementara itu, pemerintah Indonesia belum bisa menjamin pemulangan jenazah korban meninggal dalam tragedi tersebut.
“Korban kejadian sebelumnya, jatuhnya crane, juga tidak dipulangkan. Semuanya dimakamkan di Arab,” kata Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri.
Saat ini, lebih dari 168.000 orang Indonesia menunaikan ibadah haji di Arab Saudi dengan pembagian 52 maktab, yang terdiri dari 45 maktab di Harratul Lisan (Mina) dan tujuh maktab di Mina Jadid.