Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABUT ASAP: APHI Minta Pemerintah Perhatikan Fakta di Lapangan

Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) mengatakan sebaiknya perusahaan diberikan kesempatan menunjukkan sejumlah fakta yang terjadi di lapangan terkait kebakaran dan kabut asap.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, PEKANBARU– Terkait ditemukannya titik api di wilayah konsesi sejumlah perusahaan, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) meminta pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan yang diduga lalai dalam menjaga wilayah konsesinya sehingga terjadi kebakaran dan memicu kabut asap.

Direktur Eksekutif APHI Purwadi mengatakan perusahaan hendaknya diberikan kesempatan menunjukkan sejumlah fakta yang terjadi di lapangan.

“Perusahaan tentu memiliki standar operasional prosedur (SOP) serta beragam kebijakan dalam mencegah terjadinya kebakaran lahan, untuk itu kami minta pemerintah memberikan pertimbangan terkait langkah yang telah dijalankan perusahaan,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Minggu (20/9/2015).

Purwadi mengatakan asosiasi telah mendorong pemerintah untuk merevisi UU Nomor 32/2009 yang mengatur pembolehan masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar pada luasan di bawah dua hektare. Menurut dia aturan yang masih berlaku itu tidak sejalan dengan upaya pencegahan kebakaran yang dilakukan semua pihak.

APHI juga akan fokus pada upaya pemberdayaan masyakarat untuk mengubah perilaku melalui inisiatif kolaboratif multi pihak. "Program  'Fire Free Village Program' diinisasi anggota APHI yang mengkampanyekan program Desa Bebas Api di Riau akan terus dikembangkan secara luas.

"Program ini melibatkan Pemerintah Daerah Riau, Bupati, Kepala Desa, Kepolisian, TNI, BPBD, LSM lokal dan komponen masyarakat lainnya. Ini menunjukkan upaya nyata perusahaan untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan dengan pelibatan berbagai komponen," tegas Purwadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper