Kabar24.com, PEKANBARU – Untuk membantu pemadaman kebakaran lahan dan hutan di wilayah Riau dan sekitarnya, tim terpadu satuan tugas pemadaman kebakaran lahan dan hutan (Satgas Karlahut) Riau menerjunkan personel TNI dan Brimob.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan dengan status darurat asap di daerahnya, perlu penanganan lebih dan bantuan personil untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan.
“Untuk membantu pemadaman karlahut di Riau saat ini tim satgas terus berupaya maksimal, dan personel yang bekerja untuk memadamkan api juga sudah ditambah,” kata dia dalam konferensi pers di Posko Penanggulangan Bencana Asap Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (14/9/2015).
Jumlah personel yang ditambah itu menurut Andi, yaitu bantuan dari TNI dan Brimob Polda Riau dengan jumlah masing-masing sebanyak dua kompi. Untuk penugasannya, tiap satu kompi TNI dan Brimob diarahkan ke daerah yang masih memiliki titik api, yaitu di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu.
Adapun menurut data terakhir BMKG, jumlah titik api di Riau berjumlah sebanyak 55 titik api, sementara di Sumsel memiliki titik api sebanyak 618 dan Jambi sebanyak 184 titik api.
Sebelumnya, akibat kualitas udara yang kian memburuk di Pekanbaru dan sekitarnya, Pemerintah Provinsi Riau akhirnya menetapkan status wilayahnya sebagai daerah darurat kabut asap setelah berstatus siaga kabut asap sejak April lalu.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan keputusan untuk meningkatkan status daerahnya menjadi darurat asap karena kondisi udara setempat yang kian memburuk beberapa hari terakhir.
“Kami terpaksa tingkatkan status Riau menjadi darurat karena dari status alat ISPU selama tiga hari terakhir ini sudah berada di atas angka 300 Psi atau batas level berbahaya,” katanya.