Bisnis.com, MAKKAH--Sebanyak tujuh jenazah jamaah calon haji Indonesia yang menjadi korban musibah alat berat berupa crane jatuh di Masjidil Haram pada Jumat Sore (11/9) segera dimakamkan di pemakaman umum, Sharaya, Makkah.
"Kami sudah menyampaikan ke Muassasah (semacam institusi yang melayani akomodasi jamaah haji) tentang jamaah Indonesia yang meninggal," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M Arsyad Hidayat, pada jumpa pers dengan tim Media Center Haji, di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (13/9).
Ia mengatakan semua akomodasi jamaah haji Indonesia dikelola oleh Muassasah Asia Tenggara yang memiliki tim operasional yang disebut Maktab. Maktab tersebut kelak yang akan mengurus pemakaman tujuh jamaah Indonesia yang menjadi korban musibah di Masjidil Haram.
“Jadi bukan kami yang melakukan pemakaman. Setelah ada pemberitahuan (dari PPIH), maktab mengambil jenazah dan akan diberi waktu seandainya ada (keluarga) yang mau melihat dan bertemu jenazah sebelum dimakamkan," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Arsyad, bila ada keluarga korban yang ingin melihat jenazah tersebut sebelum dikuburkan, maka keluarga tersebut mengajukan permintaan. "Mekanismenya melalui (ketua) kloter (kelompok terbang)," katanya.
Menanggapi kemungkinan jenazah korban dikuburkan di Indonesia, Arsyad mengatakan selama ini korban yang meninggal di Tanah Suci selalu dimakamkan di Arab Saudi.
"Selama ini kalau ada yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi, sedangkan (meninggal) di Makkah dimakamkan di Sharaya," ujarnya.
Ia berharap bila ada keluarga korban, terutama yang juga ikut beribadah haji ingin melihat jenazah keluarganya yang menjadi korban musibah crane jatuh tersebut, diminta segera menghubungi ketua kloter secepatnya, sehingga PPIH bisa segera mengajukan permintaan sebelum jenazah dikebumikan.
Dalam musibah yang terjadi Jumat Sore di Masjidil Haram tersebut, lebih dari 100 jamaah dari berbagai negara meninggal dunia, dan tujuh diantaranya dari Indonesia. Mereka adalah Iti Rasti Darmini (JKS-023), Masnauli Sijuadil Hasibuan (MES-009), Painem Dalio Badullah (MES-008), Saparini Baharuddin Abdullah (MES-008), Nurhayati Rasad Usman (PDG-004, Ferry Mauludin Arifin (JKS-012), dan Adang Joppy Lili.