Kabar24.com, JAKARTA -- Universitas Paramadina siang tadi memberikan penghargaan bagi guru berprestasi yang menjadi pemenang dalam Lomba Karya Tulis Paramadina (KTP) 2015. Lomba yang digagas sejak 2014 dibuat bertujuan antara lain untuk mendukung peningkatan kompetensi guru Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sederajat.
Bagi Universitas Paramadina, para guru adalah mitra dalam memajukan mutu pendidikan di Indonesia karena universitas melanjutkan pendidikan dan pengajaran dari siswa-siswa SLTA.
“Harapan kami, melalui program ini Universitas Paramadina dapat turut serta sebagai partner pemerintah dalam memberikan media kepada para guru untuk mengasah dan mengembangkan kompetensinya, lomba karya tulis ini bernama Karya Tulis Paramadina (KTP) dan merupakan kompetisi yang bersifat akademik bagi para guru," ujar Hendriana Werdhaningsih, M.Ds, Direktur Humas Universitas Paramadina, baru-baru ini.
Para pemenang mendapatkan hadiah berupa uang tunai, laptop, voucher buku dari Paramadina Public Policy Institute dan berbagai hadiah hiburan lainnya dari harian Bisnis Indonesia, Kompasiana, Tempo.co, yang diharapkan menunjang profesi mereka sebagai guru.
Topik lomba KTP 2015 ini sendiri ada tiga yaitu :
- 1. Peranan multimedia dan teknologi dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa.
- 2. Tantangan dan peran Guru dalam pengembangan kompetensi dan karakter siswa di kota megapolitan.
- 3. Indikator keberhasilan Guru : angka atau sistem nilai ( values of life ).
Setelah melalui penilaian maka dewan juri yang terdiri atas Totok A.Soefijanto Ed.D, Dr. Fatchiah Kertamuda, dan Retno Hendrowati MT, memutuskan pemenang sebagai berikut:
- Juara 1. Sugeng Nugroho, SMA Kesatrian 1 Semarang
- Juara 2. Muqorobin, SMA Avicenna Cinere, Depok
- Juara 3. Nurlaela Rahmawati, S.Pd, SMAN 6 Kota Tangerang Selatan
- Juara Harapan 1. Yupriana Asis, SMAN 1 Takalar, Sulawesi Selatan
- Juara Harapan 2. Neng Triyaningsih Suryaman, SMKN 1 Cibinong, Bogor
- Juara Harapan 3. Abdul Nurul Hadi, S.Pd, SMA Brawijaya Smart School Malang
Finalis lainnya adalah Muhammad Luthfi Ersa Fadillah SMA Boarding School Al-Ihsan, Jakarta, Ika Zubaida (SMAI Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta), Nopi Melani (SMA Cakra Buana, Depok), Dewi Suryana (SMA Avicenna Cinere, Depok).
Totok A. Soefijanto menjelaskan dewan juri merasa senang para peserta yang semula hanya ditargetkan berasal dari Jabodetabek ternyata meluas hingga Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Aceh.
Kriteria penilaian pemenang antara lain keaslian atau orisinalitas hasil karya lomba, bersifat kreatif dan inovatif, kesesuaian dengan situasi/kondisi tempat guru bertugas (kearifan lokal) dan kebermanfaatan dalam proses pembelajaran. “Harapan kami tahun depan akan lebih banyak guru yang ikut serta karena manfaatnya besar sekali.”
Pelaksana Harian Sekretaris Dirjen Guru & Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Dr.Abi Sujak, M.Sc, menyebut bahwa program dari Paramadina ini sejalan dengan visi dan kementrian.
“Kami ingin menjadikan guru sebagai inovator dan motivator. Guru yang luar biasa adalah guru yang bisa menanamkan dan menjadi inspirasi bagi anak didik sampai dia lulus sekolah. Pengalaman dan pengetahuan setiap guru yang ditulis dan disebarkan akan menginspirasi guru-guru dan murid-murid lainnya,” katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com.