Bisnis.com, JAKARTA—Lebih dari 50 analis intelijen yang bekerja untuk Komando Sentral militer (Centcom) AS secara resmi mengajukan keberatan karena laporan mereka terkait ISIS dan cabang Al Qaeda di Suriah telah dimanipulasi oleh para pejabat senior.
Keluhan itu memicu inspektur Departemen Pertahanan AS (Pentagon) melakukan investigasi atas manipulasi data intelijen tersebut.
Fakta bahwa banyak orang yang mengeluh menunjukkan adanya masalah yang sudah berurat berakar dan sistemik tentang bagaimana komando militer AS menangani perang terhadap kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Sumber masalah justru ada di level komando intelijen senior,” menurut satu pejabat Pentagon sebagaimana dikutip situs thedailybeast.com, Kamis (10/9/2015).
Dua analis Centcom menandatangani keluhan tertulis untuk dikirim ke Pentagon pada Juli lalu.
Laporan yang juga dikirim ke Presiden Obama itu menggambarkan bahwa kelompok teror tersebut lebih lemah dari yang diyakini para analis.
Laporan tersebut kemudian diubah oleh Centcom dan disesuaikan dengan selera publik bahwa AS memenangkan pertempuran melawan ISIS.
Demikian juga dengan laporan tentang pasukan al-Nusra yang merupakan cabang Al Qaeda di Suriah, ujar sejumlah analis.