Bisnis.com, JAKARTA -- Pembenahan pendidikan tidak cukup dengan menyediakan sarana dan prasarana lengkap. Lebih dari itu, kualitas para tenaga pengajar juga perlu menjadi perhatian.
Guru harus kompeten jika Indonesia ingin mewujudkan pendidikan bermutu. Tim Kerja Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hari Amirullah Rachman menyebutkan, selama ini pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kompetensi guru.
Pertama, kata Hari, melalui bimbingan teknis. Namun kegiatan ini tidak bisa menjangkau semua guru di Indonesia karena hanya digelar di beberapa provinsi setiap tahun.
Kedua, yaitu menggunakan workshop, seminar dan lokakarya tentang penelitian tindakan kelas (PTK). "Kadang guru tidak tahu persis tentang PTK, tentang pendekatan model pembelajaran. Makanya ikut-ikutan saja, tidak didalami," kata Hari di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Langkah ketiga adalah pendampingan. Sedangkan langkah keempat dengan menggunakan revitalisasi.
"PTK sendiri bisa untuk meningkatkan kompetensi guru. Dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan," imbuh Hari.
Sementara itu, Direktur Pembelajaran, Kementerian Riset. Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Paristiyanti Nurwadani memaparkan, untuk meningkatkan kompetensi, para guru harus menulis karya ilmiah yang didahului dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui PTK, guru bisa tahu mengenai berbagai masalah di kelas.
"Bila guru ingin menaikkan pangkatnya, maka dia perlu untuk melakukan penelitian. Selain wajib, manfaat PTK akan langsung dirasakan oleh guru," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
