Bisnis.com, PEKANBARU- Plt. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menginstruksikan agar rumah sakit umum daerah atau puskesmas di Kota Pekanbaru memberikan pengobatan gratis bagi penderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
Kepala Biro Humas Pemprov Riau Darusman mengatakan pihak rumah sakit ataupun Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Pekanbaru tidak dibenarkan untuk memungut biaya jika ada masyarakat yang ingin berobat, terutama penyakit yang bersumber dari efek buruk bencana kabut asap di Riau.
"Program pengobatan gratis ini sudah berjalan," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUD Pekanbaru Arifin Achmad dr Nuzelly Husnedi mengatakan pengobatan gratis yang diwacanakan oleh Pemprov Riau, Nuzelly menambahkan harus ada dana yang jelas dari pemerintah.
Dia meminta ketegasan dinas lain dalam merealisasikan dana pengobatan tersebut.
"Meski demikian kami siap menjalankan program itu. Kami siap saja dan kita akan melayani pasien dan akan berikan pelayanan terbaik kepada pasien," ujarnya.
Untuk saat ini, pihak RSUD terus memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menerima ISPA. Nuzelly sendiri belum bisa memastikan berapa pasien yang sudah dirawat di RSUD.
Sebanyak 2.080 warga Pekanbaru terserang penyakit ISPA akibat kabut asap di sepanjang tahun ini.
Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan Pekanbaru Gustiyanti mengatakan kabut asap itu juga mengakibatkan beberapa penyakit lain.
"Akibat kabut asap ini berbagai penyakit terus bermunculan. Untuk jumlah penderita asma sejumlah 63 orang, ISPA 2.080 orang, Pnempnia 24 orang, iritasi mata 48 orang, iritasi kulit 86 dan diare 159 orang di sepanjang tahun ini," ujar Gustiyanti.
Dinas Kesehatan berupaya melakukan pencegahan dengan memberikan masker ke puskesmas di seluruh Pekanbaru. Namun, jumlah stok masker di Pekanbaru semakin menipis.
"Kita memfokuskan penyaluran masker di Panam, Rumbai, Tenayan Raya dan Pinggir. Karena di daerah tersebut, asapnya pekat," jelasnya.