Bisnis.com, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau mulai kehabisan stok masker akibat masih pekatnya kabut asap yang menyelimuti wilayah itu dalam dua pekan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Andra Sjafril mengatakan Diskes telah mengajukan permintaan tambahan masker kepada pusat atau Kementerian Kesehatan.
“Masker milik Diskes Riau saat ini hanya tinggal 23.000 buah, kami perkirakan jumlah ini tidak cukup untuk dibagikan kepada masyarakat kalau kabut asap tebal seperti ini masih lama,” katanya, Selasa (8/9/2015).
Akibat keterbatasan stok itu, Diskes Riau telah melayangkan permintaan penambahan masker kepada Kementerian Kesehatan sebanyak 150.000 masker.
Dari total pengajuan itu, Diskes Riau juga meminta agar 50.000 buah di antaranya adalah masker jenis N95 yang lebih berkualitas dan mampu menghalangi pengguna dari ancaman penyakit ISPA dan virus yang menular lewat udara.
Andra mengatakan dari permintaan itu, pemerintah hanya menyetujui sebanyak 65.000 masker dengan rincian 20.000 masker jenis bertali karet dan 45.000 masker bertali ikat. Untuk permintaan masker jenis N95 sama sekali tidak dipenuhi oleh Kemenkes.
Padahal bila pengajuan masker N95 ini disetujui oleh pemerintah, Diskes berencana akan membagikan masker ini untuk mengantisipasi risiko dari penyakit menular dan virus yang tersebar lewat udara.
“Tujuannya kami meminta N95 itu untuk mengantisipasi penyakit menular, karena kalau masker biasa itu tidak maksimal menyaring virus dan penyakit menular dari udara saat ini,” katanya.
Sementara itu akibat kabut asap yang berkepanjangan hingga lebih dari dua pekan, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Riau saat ini sudah mencapai 12.262 jiwa, penderita iritasi kulit 1.256 jiwa, iritasi mata 879 jiwa, penyakit asma 513 jiwa, dan pneumonia atau radang paru-paru 324 jiwa atau totalnya sekitar 15.000 jiwa.
Untuk mengurangi bertambahnya jumlah penderita ini, Diskes Riau kembali mengimbau masyarakat agar mengurangi aktifitas luar ruangan dan kalau terpaksa gunakanlah masker.
“Itu yang harus diingat oleh masyarakat agar menjaga kesehatan di tengah kabut asap ini dengan mengurangi aktivitas luar ruangan dan kalau terpaksa jangan lupa memakai masker,” katanya.
Sebelumnya Wali Kota Pekanbaru Firdaus dalam maklumat yang dikeluarkan oleh Pemkot Pekanbaru meminta kepada seluruh institusi pendidikan dari tingkat PAUD sampai sekolah menengah atas untuk meliburkan aktivitas sampai kondisi udara membaik.
“Memohon kepada Gubernur Riau dan Pemerintah Pusat melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menetapkan darurat asap sesuai kewenangannya berdasarkan PP No.41/1999,” kata Firdaus dalam maklumat tersebut.
Adapun saat ini kualitas udara di wilayah Pekanbaru dan sekitarnya berada dalam status sangat tidak sehat sampai level berbahaya, yang membuat pemda setempat meliburkan semua aktifitas pendidikan.
Kabut asap juga telah mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II dalam sepekan terakhir.