Kabar24.com. MEDAN--Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumatra Utara memprediksi realisasi investasi listrik kembali akan mendominasi pada semester II/2015. Adapun, pada kuartal II/2015, realisasinya sempat melempem dan menduduki peringkat akhir pada penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Kepala BPMP Sumut Purnama Dewi menuturkan, kebutuhan yang sangat besar terhadap pasokan listrik sebaiknya tak hanya dipandang sebagai kekurangan. Di sisi lain, defisit ini justru menimbulkan peluang menarik calon investor untuk datang.
"Pada semester II/2015 kami masih memperkirakan realisasi investasi listrik yang mendominasi. Sumut ini potensinya masih sangat besar. Dari sisi lokasi juga. Kami sudah melakukan langkah-langkah untuk menarik calon investor. Kami memfasilitasi permasalahan dan keberatan mereka," ujar Dewi, Selasa (18/8/2015).
Lebih lanjut, Dewi menyebutkan telah beberapa kali menggelar temu calon investor pembangkit listrik. Dia memaparkan, para calon investor selama ini masih keberatan dengan tarif dasar listrik yang berlaku di Indonesia.
Kedua, calon investor cenderung sulit mendapatkan pinjaman modal dari perbankan, ditambah bunga pinjaman yang menurut mereka terlalu tinggi.
"Banyak masalah yang mereka alami, sementara investasi yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Mereka ingin memastikan investasi tersebut tidak rugi. Untuk membangun pembangkit listrik 1 MW itu investasinya mencapai Rp25 miliar," tambah Dewi.
Dia mengatakan saat ini telah meneruskan berbagai masalah calon investor tersebut kepada Kemenko Perekonomian dan BKPM.
Berdasarkan data BPMP Sumut, pada kuartal II/2015, PMA listrik, gas dan air menduduki peringkat ke-13 dengan total realisasi Rp173,75 juta.
Sementara itu, untuk PMDN, sektor ini menempati peringkat ke-10 atau Rp277,1 juta. Sebelumnya, pada kuartal I/2015, realisasi investasi listrik mendominasi hingga Rp2,65 triliun dari total Rp4,75 triliun.
"Kalau pada kuartal I/2015, investasi terbesar itu Medco Geopower Sarulla Rp1,4 triliun untuk pembangkit listrik 330 MW, maka pada semester II/2015, kemungkinan ada pembangunan PLTA Asahan III," ujar Dewi lagi.
Selain potensi investasi pembangkit listrik, Dewi menuturkan, Sumut juga saat ini tengah dilirik untuk tujuan investasi penanaman pangan dan perkebunan, khususnya komoditas jagung. Dia mengatakan, saat ini banyak pengusaha pakan ternak dari jagung yang mengeluhkan minimnya pasokan bahan baku.
Adapun, pada kuartal II/2015, realisasi tanaman pangan dan perkebunan untuk PMA mencapai Rp3,1 miliar.
Sebelumnya, pada semester I/2015, target realisasi investasi Sumatra Utara sudah hampir tercapai yakni Rp10,91 triliun dari target yang ditetapkan BKPM Rp11 triliun. Realisasi investasi pada kuartal II/2015 mencapai total Rp6,15 triliun. Pada kuartal I/2015 realisasi mencapai Rp4,75 triliun.
Sepanjang tahun ini, BPMP Sumut optimistis dapat mendapatkan realisasi investasi hingga Rp14 triliun.
BPMP Sumut Prediksi Investasi Listrik Kembali Dominan
BPMP Sumatra Utara memprediksi realisasi investasi listrik kembali akan mendominasi pada semester II/2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Febrany D. A. Putri
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium