Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon mengimbau Presiden Joko Widodo untuk lebih meningkatkan hubungan diplomasi Indonesia.
Menurut dia, sejak dilantik Oktober tahun lalu, Jokowi baru mengunjungi beberapa negara. "Diplomasi kita masih kurang. Presiden masih terlalu bergantung ke satu dua negara," ucapnya di Jakarta pada Jumat (14/8/2015).
Fadli mengatakan hubungan diplomasi dengan banyak negara bisa sangat membantu ketika negara mengalami masalah.
Dengan hubungan yang dibina baik dengan banyak negara sahabat, lanjut politisi Parta Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini, akan banyak bantuan yang datang ketika negara membutuhkan.
Selain itu, hubungan diplomasi dengan banyak negara dinilai Fadli sebagai cerminan sikap politik Indonesia yang menganut politik bebas aktif.
"Jadi, saya kira diplomasi harus ditingkatkan, seperti Bung Karno dulu, pergaulan pribadinya sangat kuat. Saat genting, kita butuh bantuan negara-negara sahabat baik," katanya.
Adapun dalam pidato kenegaraannya, Jokowi menyampaikan komitmennya untuk melaksanakan politik luar negeri bebas aktif di hadapan para anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk melaksanakan politik bebas aktif tersebut antara lain dengan mengirim pasukan perdamaian ke berbagai negara, menjadi penengah konflik antar negara, serta memberikan kepemimpinan dalam pembuatan norma regional maupun internasional.