Kabar24.com, DENPASAR--Pemerintah Provinsi Bali segera membentuk tim satuan tugas (satgas) yang akan memiliki tugas untuk mengkoordinasikan perencanaan mewujudkan Bali sebagai salah satu kawasan nasional energi bersih terbarukan yang merupakan rencana dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ketut Sudikerta, Wakil Gubernur Bali mengatakan, pengembangan Bali sebagai salah satu kawasan nasional energi bersih terbarukan sangat cocok karena selain mendukung program Pemerintah Provinsi Bali, juga diharapkan mampu untuk menunjang keberadaan Bali sebagai salah satu objek wisata dunia.
“Hal ini merupakan dukungan yang sangat baik untuk Bali ke depannya sebagai salah satu daerah pariwisata. Rencana seperti ini tentunya akan memberikan sebuah manfaat dalam hal menjaga dan menciptakan sumber-sumber energi,” terangnya di Denpasar, Jumat (7/8/2015).
Para stakeholder di Bali yang terkait dengan rencana tersebut, lanjutnya, diminta mendukung semaksimal mungkin, terutama terkait dengan aset lokasi pembangunan center of excellent yang akan menjadi pusat penelitian untuk menciptakan sumber-sumber energi bersih terbarukan.
“Sebelumnya kami sudah rencanakan di Bali Timur namun aset pemprov di sana sudah direncanakan untuk pembangunan yang lain jadi kami pindahkan ke Bali Barat. Kami minta dukungan dari para stakeholder agar rencana ini dapat segera terealisasikan,” ujarnya.
Dia juga berharap bahwa tim satgas yang akan dibentuk agar segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membahas MoU serta hal-hal teknis administrasi kerjasama lainnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM, F. X. Sutijastoto menyatakan bahwa rencana pengembangan Bali sebagai kawasan nasional energi bersih terbarukan ini merupakan salah satu strategi nasional di mana Bali merupakan destinasi wisata dunia.
“Bali diharapkan dapat memberikan contoh bagi wilayah lain di Indonesia sebagai destinasi yang memiliki sumber energi yang bersih dan terbarukan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, dengan keberadaan center of excellent tidak menutup kemungkinan ke depannya akan menjadi sumber pendapatan bagi Bali.
Pemprov Bali juga harus memberikan data lokasi yang sudah pasti dan juga luas lokasi, karena hal tersebut akan mempengaruhi penganggaran yang dilaksanakan oleh pihak pusat untuk proyek tersebut.
“Beberapa hal berikutnya yang perlu diperhatikan di antaranya adalah organisasi yang nantinya akan membawahi center of excellent tersebut dan juga bagaimana pengelolaan center of excellent tersebut ke depannya sehingga program yang telah direncanakan ini mampu berjalan dengan baik,” jelasnya.