Fosil tersebut pertama dilihat ilmuwan dan diperkirakan adalah nenek moyang ular masa kini.
Tangan dan kaki kecilnya diduga tidak digunakan untuk berjalan dan berenang, namun mungkin membantunya mencengkram mangsa dan menggali. Temuan itu memperkuat asumsi yang mengatakan ular berevolusi di daratan.
Perdebatan itu sudah lama berlangsung di antara ahli palaentologi. Para peneliti mengatakan makin sedikit bukti yang menunjukkan ular berkembang dari reptil laut.
“Ini adalah fosil ular yang paling primitif, dan tampak jelas ini tidak hidup di air,” kata Dr Nick Longrich dari University of Bath, salah satu peneliti studi itu sebagimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (24/7/2015).
Longrich menjelaskan bahwa makhluk itu tidak memiliki buntut yang berbentuk seperti dayung untuk berenang dan tidak memiliki tanda-tanda sirip. Sedangkan belalainya yang panjang dan moncong pendek adalah fitur yang biasa ditemukan pada binatang penggali.
“Tidak bisa dipungkiri itu adalah ular. Hanya saja dengan lengan dan kaki kecil,” katanya.