Kabar24.com, JAKARTA-- Bukan pertama kali ini insiden di Papua menyeret Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
SIMAK: Binaragawan Meninggal Gara-gara ‘Junk Food’ & Minuman Energi
Lima tahun lalu, tepatnya 17 Maret 2010, seorang pendeta sidang gereja GIDI Toragi, Distrik Tinggi Nambut, bernama Pendeta Kinderman Gire tewas setelah dianiaya anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
SIMAK: 9 Festival Menakjubkan Harus Anda Kunjungi
Warga Puncak Jaya itu ditangkap karena dicurigai sebagai bagian dari kelompok bersenjata di wilayah itu. Atas kasus ini, pada Agustus 2011, Pengadilan Militer Jayapura menghukum tiga tersangka, yakni Prajurit Satu Hasirun (6 bulan penjara), Prajurit Dua Hery Purwanto (15 bulan), dan Sersan Satu Saut Sihombing (7 bulan).
BACA JUGA: Ahok Beberkan Kebuasan Warga Jakarta
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) sempat memprotes putusan tersebut lantaran tak mengusut peristiwa pembunuhan, melainkan hanya sangkaan melanggar perintah.
Inilah sepenggal sejarah di balik GIDI:
- 1955: Misionaris pertama kali tiba di Tolikara pada 25 Maret 1955.
- 1962: Jemaat pertama yang dibaptis berjumlah 9 orang.
- 1963: Pertama kali pemberian nama Gereja Injili Irian Barat (GIIB) pada 12 Februari 1963.
- 1971: Berganti nama menjadi GIIJ (Gereja Injili Irian Jaya).
- 1988: Berganti nama menjadi Gereja Injili di Indonesia (GIDI).
Perintis:
Misionaris asal Australia, yaitu Unevangelised Fields Mission (UFM) dan The Asia-Pacific Christian Mission (APCM)
Wilayah:
8 Wilayah Pelayanan, yakni Bogo, Toli, Yamo, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Pantai Utara, Pantai Selatan, dan Jasumbas.
Aset:
- Memiliki 2 buah rumah sakit swasta, yaitu Klinik Kalvari di Wamena dan rumah sakit Immanuel di Mulia.
- Sekolah:TAKIN, SAID. Perguruan Tinggi: STT GIDI di Sentani. Sekolah Alkitab berbahasa daerah (Lokal): 7 buah. TK-PAUD 5 buah, SMP dan SMU sebanyak 9 buah tersebar di seluruh wilayah GIDI
Status hukum:
Pertama kali terdaftar di Kementerian Agama melalui ketetapan Nomor E/Ket/385-1745/76, yang kemudian diperbarui melalui ketetapan F/Ket/43-642/89 pada 1989.
Anggota jemaat: 976.000 jiwa
Kerja sama dengan Gereja Injili di Luar Negeri: Israel, Papua Nugini, Palau, Belanda, Aboriginal, Yunani, Pakistan, dan Ethiopia.