Bisnis.com, MAKASSAR--Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti, menyatakan pihaknya serius mengusut kerusuhan di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, yang terjadi saat pelaksanaan salat Idul Fitri 1436 Hijriah, Jumat (17/7/2015). Kepolisian akan menindak siapapun pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.
Badrodin mengatakan pihaknya tengah mencari tahu dugaan adanya aktor intelektual di balik kerusuhan di Tolikara. Disinggung ihwal kemungkinan keterlibatan pihak asing, Badrodin mengaku belum menemukan.
"Kalau dari pihak asing, belum bisa dideteksi. Peserta dari luar (negeri) juga tidak ada. Hanya, memang kemungkinan ada yang men-setting dan memanfaatkan situasi, itu masih harus diselidiki," kata Badrodin di lobi Hotel Clarion Makassar seperti dikutip dari Tempo.co, Minggu (19/7/2015).
Kerusuhan di Tolikara terjadi saat warga muslim daerah itu hendak melakukan salat Idul Fitri. Tiba-tiba, sekelompok warga Tolikara membakar kios, rumah, dan Musala Baitul Mutaqin yang terletak di dekat tempat penyelenggaraannya Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Injili Pemuda.
Badrodin memastikan, kondisi keamanan di Tolikara sudah berangsur kondusif. Saat ini, masyarakat dibantu aparat TNI/Polri tengah menggelar kerja bakti untuk membersihkan puing-puing bekas kios yang terbakar. Ia juga membantah banyak warga khususnya dari Sulawesi Selatan yang mengungsi ke Wamena.
Menurut Badrodin, Bupati Tolikara juga sudah memberikan jaminan akan membangun kembali semua kios yang terbakar dalam insiden tersebut. "Bupati janji segera membangun kembali agar masyarakat yang jadi korban bisa segera berusaha kembali dan beraktivitas sebagaimana biasanya," tutur dia.