Kabar24.com, JAKARTA-- Ketua Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushala Indonesia (Fahmi Tamami) Rhoma Irama menilai, kericuhan di Tolikara, Papua, yang mengakibatkan satu masjid terbakar adalah murni musibah, bukan kesengajaan.
"Katakanlah ini sebuah kecelakaan dan pasti ada pemicunya. Harus diminimalisir, sehingga tidak ada konflik agama seperti ini. Accident bisa muncul di mana-mana. Saya tidak mengatakan ini by design, tapi by accident," katanya di Masjid Husnul Khatimah, Jalan Pondok Jaya I No 35A, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Senin.
Rhoma mengingatkan, agar umat Islam tidak terpancing emosi apalagi memelihara dendam, karena Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian, rahmatan lil alamin. Umat Islam diperintahkan untuk menghormati umat beragama lain.
"Islam itu rahmatan lil alamin, secara eksplisit Islam harus mencintai sesamanya meski berbeda agamanya. Jadi, ini bukan lip service Islam, tapi itu perintah Allah supaya bisa menghormati agama lain, apapun perbedaan kita," katanya.
Dia mendesak pemerintah, agar segera mengambil langkah hukum untuk menjerat para pelaku kerusuhan. Terkait dengan akan adanya aksi anarkis dari ormas tertentu, seperti FPI, Rhoma mengatakan bahwa wajar jika ada anarkisme karena pemerintah tidak mengambil tindakan.
"Saya rasa itu kebijakannya FPI, mereka punya strategi perjuangannya sendiri. Kalau saya menyerahkannya pada pemerintah yang berkewajiban melindungi segenap bangsa Indonesia. Makanya, kalau negara tidak melakukan tugasnya, anarkisme bisa terjadi di mana-mana," demikian Rhoma Irama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
