Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Nintendo Meninggal, Harga Saham Perusahaan Turun

Meninggalnya Satoru Iwata sebagai figur penting di balik kesuksesan Nintendo membuat saham perusahaan itu jatuh 0,7% pada perdagangan Senin pagi ini.
Presiden dan Chief Executive Nintendo, Satoru Iwata, meninggal dunia di usia 55 tahun./Reuters
Presiden dan Chief Executive Nintendo, Satoru Iwata, meninggal dunia di usia 55 tahun./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Meninggalnya Satoru Iwata sebagai figur penting dibalik kesuksesan Nintendo membuat saham perusahaan itu jatuh 0,7% pada perdagangan Senin (13/7/2015) pagi ini.

Penurunan harga saham perusahaan itu terjadi justru saat bursa Asia menguat dan indeks regional terus meningkat hingga hari ketiga. Penguatan itu terjadi saat investor memantau perundingan antara pemimpin Eropa dan Yunani terkait bantuan dana talangan kepada negara tersebut.

Bos perusahaan pembuat video game Nintendo itu meninggal akibat kanker dalam usia 55 tahun pada Sabtu 11/07/2015 lalu. Namun pengumuman tersebut disampaikan pihak perusahaan pada hari ini sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Senin (13/07/2015).

Iwata ialah seorang figur terpandang dalam industri video game di Jepang dan dinilai sebagai sosok yang berperan dalam kesuksesan Nintendo sejak memegang kendali perusahaan itu pada 2002.

Di bawah kepemimpinannya, Nintendo meluncurkan konsol Wii dan Nintendo DS. Langkah itu memungkinkan Nintendo meraup pangsa pasar yang lebih luas dari sekedar komunitas penggila video game.

Namun, Iwata juga dikenal sebagai sosok di balik strategi bisnis Nintendo yang konvensional.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : bbc.co.uk
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper