Kabar24.com, JAKARTA - BNP2TKI terus berupaya menemukan keluarga TKI Muryati di Indonesia, ucap Direktur Mediasi Advokasi, Teguh Hendro Cahyono, Selasa (7/7/2015).
Muryati adalah TKI di Penang yang dipulangkan oleh KJRI Penang ke Indonesia setelah dirawat sejak 19 Februari 2015 di RS Kulim, Kedah, Darul Aman, Malaysia.
Dalam paspor yang telah habis masa berlakunya tertulis alamat asal Muryati dari Kuala Tungkal, Jambi. Akan tetapi, setelah KJRI Penang berkoordinasi dengan Kemlu, sampai saat ini belum ditemukan keluarganya di Indonesia. BNP2TKI terus mencari asal-usul keluarga Muryati di Indonesia.
Berdasarkan keterangan dari pihak Rumah Sakit Kulim, Malaysia, telah ditemukan paspor Muryati yang telah kadaluwarsa. Muryati, 47 (empat puluh tujuh) tahun dengan nomor paspor AG 691045 telah ditemukan tidak sadarkan diri pada 13 Februari 2015 di pinggir jalan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Besar Penang dengan ambulans.
Hasil CT Scan (computerize tomography) atas kondisi kepala Muryati menunjukkan pendarahan pada otak alias stroke, dan secara medis pasien harus diintubasi untuk membantu pernapasannya.
Selanjutnya pada 19 Februari 2015 Muryati dipindahkan ke RS Kulim, Kedah, Malaysia untuk perawatan yang lebih intensif. Muryati diketahui tidak memiliki sanak saudara atau teman di Malaysia. Dia dipulangkan menggunakan maskapai Sriwijaya Air dari Penang ke Medan.
Serah Terima Muryat
Senin (6/7) Muryati telah dipulangkan ke Indonesia melalui bandara Kualanamu Medan. Serah terima dilaksanakan pada pukul 11.30 WIB di Bandara Kualanamu dari pihak KJRI Penang kepada BP3TKI Medan. Muhammad Andri (KJRI Penang) telah menyerahkan Muryati kepada Fuad dan Suyoto (BP3TKI Medan).
Selesai serah terima, Muryati langsung dirujuk ke RS. Bhayangkara POLRI Medan. Staf BP3TKI Medan telah menerima beberapa barang milik Muryati berupa hape, anting, pakaian, uang ringgit serta kacamata. “Kondisi Muryati dalam keadaan lumpuh total dan tidak bisa berbicara” ujar Fuad.
Untuk mengetahui asal-usul dan menemukan keluarga Muryati, pihak BP3TKI Medan telah berkoordinasi dengan P4TKI Jambi dan melalui Crisis Center menelusuri jejak percakapan sms yang ada di handphone-nya dan ditemukan banyak sms berbahasa Sunda.