Kabar24.com, JAKARTA--Saat ini tingkat perceraian di China mencapai 25% atau satu dari empat perkawinan akibat penggunaan media sosial yang semakin berkembang seperti dilaporkan sebuah kantor pengacara.
Selama beberapa tahun belakangan tingkat perceraian meningkat di negara itu dilaporkan naik. Bayangkan, angka perceraian pada tahu tujuh puluhan hanya 2%, kini naik tajam menjadi satu dari empat perkawinan, menurut kantor pengacara Shuangli sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (7/7/2015).
Menurut kantor yang menangani kasus perceraian itu, sebanyak 9 dari 10 perceraian akibat pertengkaran yang dipicu oleh media sosial. Pengacara Liu Lin dari kantor tersebut mengatakan bahwa pasangan yang menghabiskan waktu lebih banyak chatting di internet daripada antara mereka berdua, menghadapi risiko untuk bercerai. Para pengamat berpendapat peningkatan perceraian mencerminkan modernisasi di kalangan masyarakat Cina.
Pasangan di kota-kota besar China dianggap memiliki harapan yang lebih tinggi. Laporan itu juga mengangkat masalah lain, yakni apa yang disebut 'perceraian palsu' sebagai cara untuk mengakali peraturan dalam kepemilikan barang dan pendidikan.