Bisnis.com, SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akhirnya membuka program studi (prodi) teknik biomedik untuk menjawab tantangan kebutuhan insinyur di bidang medis atau kesehatan.
Ketua Prodi Teknik Biomedik ITS Achmad Arifin mengatakan saat ini Indonesia masih minim inovasi dalam teknologi kesehatan, kebanyakan instrumentasi medis yang modern berasal dari negara asing.
"Prodi ini nantinya akan fokus mencetak mahasiswa dalam empat arahan spesialisasi, sehingga tidak hanya dasar-dasar ilmu teknik elektro dan kesehatan saja," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (3/7/2015).
Adapun arah spesialisasi dalam prodi tersebut, di antaranya adalah biomedika cerdas yang diharapkan bisa mencetak ahli inovasi dan teknologi peralatan kesehatan, dan teknologi asistif serta rehabilitasi medika yang fokus pada materi pembelajaran alat bantu atau buatan di bidang medis seperti organ buatan atau alat bantu bagi penyandang disabilitas.
Selain itu ada bidang pencitraan dan pengolahan citra medika serta bidang informatika medika seperti ilmu yang mempelajari data-data medik kepada users seperti dokter, pasien dan insinyur lainnya.
"Ada 11 dosen pengampu dengan latar belakang keilmuan di bidang Teknik Biomedik, dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh juga jadi bagian di dalamnya," imbuhnya.