Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUNGLI DI SEKOLAH: Pemkot Padang Diminta Evaluasi Pengadaan Seragam

Mengantisipasi pungutan liar (pungli) di instansi pendidikan, Lembaga Antikorupsi Integritas meminta Pemerintah Kota Padang mengevaluasi kebijakan penggunaan baju kuruang basiba dan taluak balango untuk SD, SMP, dan SMA di Kota Padang.
ilustrasi: Sejumlah siswa SMP Negeri V Lubuk Alung duduk di depan ruang kelas mereka ketika berhenti beraktivitas belajar mengajar di daerah Aia Tajun, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Senin (18/8/2014). Berhentinya proses belajar mengajar itu disebabkan tanah seluas satu hektar yang dijadikan sekolah tersebut disegel pemiliknya./Antara-Muhammad Arif Pribadi
ilustrasi: Sejumlah siswa SMP Negeri V Lubuk Alung duduk di depan ruang kelas mereka ketika berhenti beraktivitas belajar mengajar di daerah Aia Tajun, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Senin (18/8/2014). Berhentinya proses belajar mengajar itu disebabkan tanah seluas satu hektar yang dijadikan sekolah tersebut disegel pemiliknya./Antara-Muhammad Arif Pribadi

Bisnis.com, PADANG--Mengantisipasi pungutan liar (pungli) di instansi pendidikan, Lembaga Antikorupsi Integritas meminta Pemerintah Kota Padang mengevaluasi kebijakan penggunaan baju kuruang basiba dan taluak balango untuk SD, SMP, dan SMA di Kota Padang.

Koordinator Integritas Arief Paderi mengatakan kebijakan tersebut rawan menciptakan peluang pungutan liar oleh instansi pendidikan di daerah itu.Kebijakan menggunakan baju kuruang basiba dan taluak balango untuk tahun ajaran 2015/2016 adalah sangat berlebihan dan berpotensi membuka peluang pungli, katanya, Rabu (1/7/2015).

Dia mengatakan dengan kebijakan itu sedikitnya ada empat model seragam sekolah yang harus digunakan peserta didik di Kota Padang pada tahun ajaran 2015/2016 yang akan memberatkan orang tua siswa.Adapun, pada masa penerimaan mahasiswa baru, pengadaan seragam sekolah selalu menjadi catatan buruk.

Temuan Ombudsman RI tahun lalu mencatatkan besaran pungli mencapai Rp28,18 miliar di seluruh Tanah Air.

Sementara itu, Aktivis antikorupsi sekaligus pendiri Integritas Roni Saputra menyebutkan dengan gratisnya biaya sekolah, muncul modus baru untuk menarik biaya dari orang tua siswa dengan menambah seragam yang sebenarnya tidak lah terlalu penting bagi peningkatan mutu pendidikan. "Ini patut diduga adalah modus pungli gaya baru di dunia pendidikan," ujarnya.

Menurutnya, jika bicara pendidikan maka kualitas yang dinomorsatukan. Kementerian pendidikan perlu mewaspadai modus-modus gaya baru tersebut dan melakukan pengawasan serta penindakan terhadap sekolah-sekolah yang melakukan pungutan. Termasuk pengadaan baju sekolah yang tidak penting seperti terjadi di Kota Padang dengan pengadaan baju kuruang basiba untuk pelajar putrid dan baju taluak balango untuk putra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper