Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Kembali Berlakukan GSP

Pemerintah Amerika Serikat kembali melakukan perpanjangan program Generalized System of Preferences (GSP) yang sebelumnya sempat diberhentikan pada 2013.n
Kabar24.com, JAKARTA Pemerintah Amerika Serikat kembali melakukan perpanjangan program Generalized System of Preferences (GSP) yang sebelumnya sempat diberhentikan pada 2013.
 
Program tersebut diharapkan dapat memicu peningkatan kinerja ekspor Indonesia ke AS.
 
Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kerjasama Perdagangan Internasional Gusmardi Bustami menyebutkan persetujuan perpanjangan program GSP tersebut berlaku retroaktif sejak dihentikan 2013 lalu, yang artinya para importir yang telah membayar bea masuk selama dua tahun terakhir, akan dikembalikan.
 
"Pemerintah Indonesia sangat menghargai keputusan Kongres AS tersebut terutama di tengah lesunya perekonomian dunia saat ini. Program GSP ini adalah program yang bermanfaat bagi kedua pihak, Indonesia dan AS, baik importir maupun eksportir," ujar Gusmardi di Jakarta, Senin (29/6).
 
Pada 2013 lalu, program tersebut sempat dihentikan karena alasan dinamika politik di Kongres AS. Adapun, nantinya program GSP akan berlaku sampai dengan 31 Desember 2017. Saat ini, RUU GSP yang telah mendapatkan persetujuan kongres AS tersebut berada di kantor Presiden AS Untuk ditandatangani.
 
Sebelumnya, selama dua tahun sejak program tersebut dihapus, negara-negara penerima GSP yang tergabung dalam aliansi bernama A-GSP melakukan upaya politik agar pemerintah dan kongres AS mengubah keputusannya. Dalam aliansi tersebut, terdapat 28 negara penerima GSP, termasuk Indonesia.
 
Gusmardi menyebutkan, program GSP yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat sangat berarti bagi Indonesia, yang menjadi pengguna GSP-AS terbesar keempat setelah India, Thailand, dan Brazil. Selama 2014, total seluruh program GSP-AS mencapai US$18,7 miliar. Adapun, Indonesia memanfaatkan sekitar US$1,7 miliar atau 8,8% dari total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.
 
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor Indonesiake Amerika Serikat pada 2014 mencapai US$19,4 miliar atau meningkat dari 0,8% dari capaian pada 2013. Sementara kinerja pada periode Januari Mei 2015 mencapai US$6,4 miliar, mengalami penurunan sebesar 0,84% dibanding periode yang sama pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper