Kabar24.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi sebanyak 123 titik panas (hotspot) di Pulau Sumatra.
Hotspot itu merupakan indikasi awal kebakaran lahan dan hutan yang terdeteksi Satelit Terra dan Aqua.
"Sebagian besar sebaran titik panas terpusat di Provinsi Riau dengan 64 titik, yang terdeteksi pada pukul 05.00 WIB," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Dia mengemukakan terdapat sembilan kabupaten dan kota yang menyumbang titik panas di Provinsi Riau, dimana Kabupaten Rokan Hilir dan Kabupaten Pelalawan merupakan daerah penyumbang titik panas terbanyak dengan masing-masing 16 titik panas.
Selanjutnya, Kabupaten Kampar dengan enam titik, Kabupaten Indragiri Hulu dengan tujuh titik panas, diikuti Kuantan Singingi dengan lima titik panas dan Bengkalis dengan empat titik panas.
Tiga daerah lainnya yakni Kabupaten Rokan Hulu dengan tiga titik panas dan Kota Dumai serta Kabupaten Siak dengan masing-masing satu titik panas.
Sugarin menjelaskan untuk tingkat keakuratan di atas 70% atau yang mengindikasikan kemungkinan terdapat titik api terdeteksi di enam Kabupaten/Kota yakni Rokan Hilir, Pelalawan, Kampar, Pelalawan, Bengkalis dan Dumai.
"Secara total terdapat 29 titik api yang terdeteksi di enam daerah. Jumlah titik api terbanyak terdeteksi berada di Rokan Hilir dengan 12 titik api".
Kemudian, sebaran titik api lainnya terdeteksi di Pelalawan dengan sembilan titik api, Kabupaten Kuantan Singingi menyumbang dua titik api dan Rokan Hilir serta Rokan Hulu masing-masing satu titik api.