Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendagri: Dana Aspirasi Rawan Korupsi

Dana aspirasi menjadi area rawan korupsi, karena penyalurannya sulit dikontrol agar tepat sasaran oleh anggota DPR yang tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada pemerintah daerah.
Tjahjo Kumolo
Tjahjo Kumolo

Kabar24.com, JAKARTA—Dana aspirasi menjadi area rawan korupsi, karena penyalurannya sulit dikontrol agar tepat sasaran oleh anggota DPR yang tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada pemerintah daerah.

Tjahjo Kumolo, Menteri Dalam Negeri, mengatakan tidak yakin anggota DPR saat ini dapat mengontrol teknis penyaluran dan pembangunan dari dana aspirasi tersebut. Hal itu membuat dana aspirasi menjadi area rawan korupsi dan pemotongan di daerah.

“Walaupun anggota DPR tidak memungut satu sen pun dana tersebut, tetapi siapa yang bisa mengontrol pejabat daerah tidak memotong dana itu. Apalagi DPR tidak memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada aparat pemerintah daerah,” katanya di Jakarta, Rabu (24/6).

Tjahjo menuturkan penyalurannya yang mirip dengan mekanisme dana bantuan sosial dan hibah membuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergerak lebih awal, untuk mencegah penyelewengan dalam penyalurannya.

Pasalnya, anggota DPR akan menjadi pihak yang bertanggungjawab terhadap penyelewengan penyaluran dana aspirasi tersebut.

Menurutnya, pemerintah sendiri belum membahas mengenai dana aspirasi tersebut, meskipun DPR telah mengesahkannya melalui rapat paripurna tentang Usulan Program Pembangunan Daerah Pemilihan.

“Presiden belum merespon, dan pemerintah sampai sekarang belum membahasnya dengan kementerian terkait,” ujarnya.

Tjahjo juga menyebut hingga kini pemerintah belum sependapat dengan DPR mengenai dana aspirasi, sehingga masih akan mendiskusikannya. Pasalnya, selain dana aspirasi, legislatif juga meminta pembangunan Gedung Perwakilan DPD, dan pembangungah Gedung DPR.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper