Bisnis.com, New York--Lemahnya penjualan di China membuat perusahaan pembuat coklat batangan asal Amerika Serika Hershey Co memangkas hingga 300 pekerjaan hingga akhir tahun.
Pemotongan pekerjaan yang dilakukan Hershey Co. diklaim mampu menghasilkan biaya sebelum pajak sebesar US$120 juta atau 35 sen per saham yang sebagian besar dalam bentuk tunai.
Bloomberg melaporkan dalam lamannya, Jumat (19/6/2015), perubahan tersebut akan menghemat US$65 juta hingga US$75 juta sebelum pajak, terutama pada 2016.
Produsen Reese’s, Twizzlers dan permen Almond Joy tersebut dilaporkan merevisi proyeksi keuntungan dan mengurangi sebanyak 300 pekerjaan untuk berjuang menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi di China.
Selain itu, Hershey juga mengumumkan pergantian pemimpin. CEO Patricia Little akan mengambil tanggung jawab untuk merger dan akuisisi sebagai langkah penting kesuksesan perusahaan.
Steve Schiller, presiden regional, akan menempati posisi baru sebagai presiden perusahaan di wilayah China dan Asia. Perusahaan juga menciptakan pemimpin umum untuk fokus pada ekspansi pada pasar di negara berkembang.